Ternyata dalam hidup ini ada banyak nikmat hidup yang kita peroleh, bahkan kalau setiap nikmat itu ditulis di kertas dengan tinta air laut, samudera akan mengering sebelum kita selesai menuliskan semua nikmat. Terkadang nikmat itu baru terasa saat kita kehilangannya. Salah satu contohnya adalah nikmat sehat, yang baru akan terasa berarti ketika kita mengalami sakit. Untuk lebih jelasnya, mari kita ikuti wawancara dengan salah seorang responden kita....
P : Selamat malam sdr J!
J : Mmm iya, malam.
P : Saya dengan sdr habis menderita sakit ya...
J : ah, itu kan hanya gosip...
(ternyata salah responden???)
P : Selamat malam sdr Y
Y : Selamat!
P : Bagaimana kabar saudara?
Y : Hmm, alangkah baiknya keadaan saya sekarang, saya rasa demikian halnya, adanya.
P : Saya dengar sdr mengalami sakit keras ya kemarin?
Y : Wah, ternyata kabar itu sampai juga ke telinga sdr, hal ini tak bisa dipungkiri. Sakit telah menjatuhkan dirinya pada pangkuan saya, lalu mengalir dalam darah, dan mengeras memenuhi organ. Tak salah kiranya kalau dikatakan saya mengalami sakit keras.
P : Lalu sakit apa yang anda rasakan?
Y : Kesakitan saya menyebabkan saya tak bisa merasakan sakit, indera tak bisa diajak berdiskusi, kulit menyerap panas berlebih dari matahari, sementara kepala lebih memilih berputar daripada berpikir. Tak bisa saya jelaskan apa penyakitnya. Yang pasti, kepala ini, bahkan badan ini serasa bukan milik saya lagi...
P : Alangkah mengerikannya sakit yang anda derita. Lalu bagaimana cara pengobatannya?
Y : Saya mendatangi dokter. Lalu saya diwawancara, dan diperiksa, lalu mendapat resep obat. Tapi perihal dokter ini malah membuat saya heran, dia memberikan resep berdasarkan yang saya ceritakan, bukan hasil pemeriksaan. Lantas, buat apa di periksa kalau demikian?? Setelah mendapat obat, baru saya meminum setiap harinya. empat jenis obat setiap kali minum. Alangkah pahitnya. Kalau tau begini keadaanya, lebih baik saya tidak sakit saja.
P : Loh, kalau begitu, sakit itu merupakan pilihan dong?
Y : Bisa merupakan pilihan, kalau memilih untuk tidak menjaga kesehatan, maka kita akan sakit. Dan tingkat keakutan penyakit yang kita derita pun masih tergantung pada pilihan-pilihan yang kita buat.
P : Oh, begitu. Terakhir, ada sesuatu yang didapat gak, dengan sdr mengalami sakit kemarin?
Y : Banyak banget! Kita lebih menghargai kehidupan dengan menjadi sakit, angin yang berhembuspun tak akan terasa indah kalau kita nikmati dengan tubuh sakit. Sakit juga menyadarkan diri bahwa dengan semangat yang membaja di dalam tubuh saja ternyata tak bisa mencegah kita untuk menjadi sakit, semua harus dibarengi disiplin diri untuk menerapkan berbagai pola hidup sehat yang akan menjaga tubuh kita dari pengrusakan. Dan terakhir yang baru saja saya sadari: Rokok ternyata tidak baik untuk kesehatan....
Ket:
P,J, dan Y sebenarnya adalah satu orang.....
saya rasa demikian adanya, tentunya!!!
ReplyDelete--eddmin--