Wednesday, September 21, 2005

MAHASISWA ITB: Idealisme Retak

Dari seorang rekan sekampus, yang mengkomentari syuting film jomblo di kampus ITB.

MAHASISWA ITB: Idealisme Retak

Protes dan penolakan terhadap pengambilan gambar film jomblo di kampus ITB

”Mas, mas! Kalo mau lewat, lewat aja. tapi jangan liat kamera ya!” Demikian ujar salah seorang kru pengambilan gambar film jomblo di depan gerbang utama kampus ITB. Dalam hati saya berkata, ”Emang loe siapa? berani ngatur-ngatur di rumah gua!” Ini rumah kami (kami = mahasiswa, bukan rektorat). Seingat saya pengambilan gambar di kampus ITB tersebut telah berlangsung selama empat hari terakhir ini untuk sebuah film bernama jomblo.

Jomblo. Dari judulnya saja kita mempersepsi apa sebetulnya film tersebut? Apa isinya? Orang macam apa pemerannya? Apa tujuan film tersebut? Social change apa yang di bentuk di masyarakat dan penonton film tersebut? Yang jelas ini bukan film dokumenter atas karya-karya ilmiah ITB. Tidak mungkin semangat intelektualisme yang mengalir dalam setiap alur film tersebut. Tidak pula idealisme, rasionalisme, empirisme, moralitas, leadership, dan nilai-nilai tinggi intelektual lainnya. Yang tersisa hanyalah hedonisme, glamour, fun and free.

Mahasiswa ITB! Di mana kalian? Atau memang saat ini sudah tidak ada lagi mahasiswa ITB? Mereka tinggal sejarah. Yang namanya harum dimana-mana. Tertulis dengan tinta emas dalam lembar-lembar sejarah. Yang ada saat ini mungkin hanya orang-orang yang ngaku sebagai mahasiswa ITB. Mengapa? Karena lab-lab penelitian epi. Publikasi ilmiah mahasiswa menjadi barang yang langka. Pengabdian masyarakat hanya formalitas. Dan pembelaan terhadap rakyat pun setengah hati. Lalu DO 190 orang.

The codes of ethics of engineer: integrity, honor, and dignity. Berapa orang dari 10.000 mahasiswa ITB yang tahu ini? Lalu berapa orang yang faham? Terakhir, dari yang fahamberapa orang yang nilai-nilai ini tercermin dalam kepribadiannya? integrity adalah kesesuaian kata-kata dengan perbuatan, ketulusan, kejujuran, nampaknya tidak ada padanannya yang tepat dalam bahasa indonesia. Honor adalah kehormatan. Dignity adalah martabat.

Mahasiswa ITB! Mungkin kalian saat ini tidak lagi directing teh change, mengarahkan perubahan. Tetapi kalian saat ini hanyalah following the change, mengikuti arus perubahan. Tanpa berpikir ke mana arah arus perubahan tersebut. Datang hedonime, ikutlah hedonisme. Selamat tinggal nilai-nilai kehormatan. Lalu saya sedih, ITB muncul sebagai latar belakang adegan tidak berkualitas. Alih-alih forum intelektual terhormat. Dengan nama Uniersitas Negeri Bandung. Apa-apaan ini?

Mahasiswa ITB! Idealisme kalian retak!!!

prihatin akan moral mahasiswa...
Iwa kustiwa/ketua MPO/MPA Gamais ITB (kritik dan saran dinantikan di: i_kustiwa@yahoo.com)

No comments:

Post a Comment