Saturday, February 02, 2013

valedictorian


Tak pernah sebelumnya membayangkan akan menjadi wakil wisudawan yang memberi kata sambutan dan mendapat penghargaan sebagai wisudawan terbaik program pascasarjana fakultas teknik, sekaligus juga mewakili menerima ijazah dari rektor. Berikut ini konsep valedictory tersebut, meskipun pada akhirnya yang dibicarakan berbeda dengan yang di konsep.. 


Assalamualaikum wr wb.

Yang terhormat Ketua Program Pasca Sarjana UGM
Yang terhormat Dekan Fakultas Teknik UGM
Yang saya hormati Bapak/Ibu pengelola program studi
Serta rekan-rekan wisudawan yang berbahagia
Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan sambutan pada wisuda fakultas teknik ini. Saya yakin bahwa saya bukan mahasiswa yang paling pintar atau paling berprestasi di sini, namun keberuntungan, berkah Allah SWT sedang memberikan saya ujian untuk senantiasa bersyukur atas karunia yang saya peroleh ini.
Sedikit memperkenalkan diri, saya berasal dari Provinsi Jambi, lulus dari ITB tahun 2006, sudah bekerja selama empat tahun, hingga akhirnya mendaftar di UGM, menjalani perkuliahan dari tahun 2010 hingga akhirnya selesai sehingga kita bisa berkumpul bersama di ruangan ini, pada hari ini.

Bapak ibu dan rekan-rekan wisudawan,
Hari ini hari luar biasa. Hari ini hari milik kita, hari ini kita dilepas dari fakultas teknik tempat kita selama satu dua tahun terakhir menimba ilmu. Untuk memasuki babak selanjutnya dari kehidupan kita. Tak akan ada hari ini tanpa kebaikan, tanpa bantuan, tanpa dukungan, tanpa dorongan dari Bapak Ibu sekalian.
Oleh karena itu, saya mewakili teman-teman dan sebagai pribadi, ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak fakultas teknik serta Program studi MSTT yang telah menerima kami menjadi bagian dari keluarga besarnya, jadi bagian dari salah satu Universitas terbaik di Indonesia.
Terimakasih kepada program beasiswa unggulan Diknas yang telah memberi saya beasiswa sehingga saya bisa memfokuskan usaha saya untuk meraih hasil maksimal.
Terimakasih kepada kerjasama Diknas dan Departemen Perhubungan yang memberi kesempatan beasiswa double degree di University of Leeds, UK selama setahun sehingga saya bisa menimba ilmu dan pengalaman dari sana.
Terimakasih kepada Bapak Ibu dosen yang telah memberikan kami kebaikan, kebajikan, ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk membekali kami nanti kembali ke dunia kerja.
Terimakasih kepada teman-teman wisudawan wisudawati dari MSTT, yang sebagiannya masih jomblo, atas kebersamaan, jalan-jalan dan diskusi-diskusi hangat selama kita menjalani perkuliahan.

Bapak Ibu dan rekan-rekan wisudawan.
Ada perbedaan yang saya amati ketika menempuh pendidikan master di UGM ini dengan ketika menempuh pendidikan S1. Jika dikaitkan dengan penerapan tridarma perguruan tinggi, penelitian, pengajaran dan pengabdian masyarakat, saya merasa kegiatan master ini lebih menekankan pada pengajaran dan penelitian yang mengarah ke keprofesian, sementara bagian yang terakhir pengabdian masyarakat semakin kurang signifikan atau seolah hanya sebagai pelengkap dari bagian yang lain. Padahal kita adalah harapan bagi perubahan untuk kemajuan bangsa. Masa studi kita ini bermanfaat untuk mendapatkan kesepahaman bersama tentang sebuah system yang baik, lalu sama-sama mengaplikasikannya. Kedepannya kita harus menjadikan ilmu yang kita miliki, mengembangkan kemampuan kita, agar bisa berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
Ada bermacam permasalahan yang menjadi tantangan bagi kita di dunia engineering dewasa ini, seperti kemacetan di ibu kota, banjir, krisis energi dsb. Sementara itu, entah kenapa kita para engineering sering dihubung-hubungkan dengan permasalahan daripada solusi, ketika terjadi kemacetan ahli transportasi dianggap tak mampu memberikan system transportasi umum yang memadai, ketika terjadi kebanjiran ahli air dianggap gagal mengelola air, ketika terjadi kegagalan bangunan ahli konstruksi gagal menghitung. Oleh karena itu saya ingin mengingatkan kepada diri saya sendiri dan rekan-rekan wisudawan sekalian, bahwa fitrah kita sebagai engineer, sebagai ahli rekayasa adalah untuk menjadi bagian dari solusi bukan menjadi bagian dari masalah. Mari kita bersama-sama selalu menjadi bagian dari solusi.
Setelah perjuangan yang penuh suka duka onak dan duri, akhirnya kita telah menyelesaikan masa belajar kita. Kita akan kembali ke dunia kerja, sebagian dari kita mungkin masih mencari pekerjaan, sebagian dari kita akan pulang ke instansi masing-masing, sebagian menjadi peneliti, sebagian menjadi pengajar, sebagian menjadi perencana, sebagian menjadi pelaksana, sebagian sebagai pembuat kebijakan. Saya hanya berharap bahwa ada prinsip-prinsip yang bisa kita jadikan pegangan bersama, prinsip-prinsip idealisme, integritas, dan berbagai nilai lainnya.
Jika proses berputarnya kehidupan kita disederhanakan dengan sistem filsafat dialektika Hegel, bahwa dinamisme selalu merupakan pertentangan thesis dan antithesis yang melahirkan sintesis. Maka bolehlah dikatakan bahwa kita telah merumuskan thesis kita selama belajar di fakultas teknik UGM ini, kita akan segera bertemu dengan antithesis nya dari dunia nyata. Pada saat merumuskan sintesis dengan mengakomodir pertentangan keduanya, kita harus berharap bahwa prinsip-prinsip mengutamakan kepentingan umum menjadi panduan utama bagi kita.

Bapak Ibu dan rekan-rekan wisudawan,
Sulit rasanya bagi kita untuk membalas jasa dosen-dosen pengajar dan staf yang selama ini telah membantu kita. Berkaitan dengan ini ada sebuah film yang sangat menginspirasi yang berjudul Pay it Forwards, seorang anak memberi ide bahwa suatu kebaikan yang kita dapat tidak harus kita balas dengan memberi kebaikan yang sama kepada orang yang sudah memberi kebaikan, tetapi kita balas dengan memberi kebaikan kepada orang lain. Pada akhirnya dalam film itu, dari kebaikan yang kecil berlipat ganda layaknya multi level marketing menjadi kebaikan bagi seluruh penjuru kota. Dengan menerapkan konsep ini, kebaikan, kebajikan, ilmu pengetahuan yang telah Bapak Ibu dosen berikan akan kami balas dengan menyebarkannya kepada orang lain, sehingga ganjaran amalnya bisa berlipat ganda kepada Bapak Ibu sekalian.

Rekan-rekan wisudawan yang berbahagia,
Sejak saat ini, kita adalah bagian dari keluarga besar UGM, kita akan tetap menjadi bagian dari UGM sebagai alumni, sementara UGM akan selalu menjadi bagian dari diri kita, UGM ada di pikiran saya, UGM ada di hati saya.
Kepada para wisudawan dan wisudawati, saya mengucapkan selamat atas kelulusan dan prestasinya. Hari ini hari luar biasa, hari ini hari milik kita, semoga hari-hari depan kebaikan selalu bersama kita.
Apabila ada dari perkataan saya ada yang kurang berkenan, mohon dimaafkan.
Wassalaamualaikum wr wb.