Jika
menjejakkan kaki di tanah Inggris, maka salah satu tujuan wisata yang sudah
direncanakan sejak jauh-jauh hari seorang pembaca karya-karya Andrea Hirata
adalah Edensor. Edensor adalah desa yang dideskripsikan Andrea Hirata di novel
Laskar Pelangi dengan kutipan-kutipan dari buku If Only They Could Talk karya
James Herriot, desa yang diceritakan menjadi tujuan perjalanan Ikal di buku
Edensor.
Edensor
berada di wilayah Peak District, dekat kota Sheffield. Perjalanan dari Leeds menuju
Sheffield bisa ditempuh dalam waktu satu jam dengan kereta yang tiketnya seharga
7 Pounds. Bus yang melewati Edensor bisa didapat di Stasiun Bus yang jaraknya lima
menit jalan kaki dari Stasiun kereta Sheffield. Frekuensi bus adalah setengah
jam sekali pada hari kerja dan hanya sejam sekali pada hari libur dengan tiket pulang-pergi
5 pounds.
Perjalanan
dengan bus yang berhiaskan pemandangan kota-kota kecil yang di latarbelakangi
bukit dan lembah kehijauan berlangsung selama satu jam. Jalan berkelok-kelok persis
seperti dalam deskripsi buku Edensor. Semakin lama ditempuh, semakin kota-kota
tersebut beralih menjadi desa, semakin kecil, semakin hijau.
Bus Stop at Chatsworth |
Bus
berhenti di pemberhentian Chatsworth, dimana terdapat objek wisata Chatsworth House,
adalah rumah besar tempat tinggal Dukes of Devonshire. Tempat yang menjadi
salah satu setting adegan di film Pride and Prejudice, film yang diangkat dari
novel berjudul sama karya Jane Austen. Bangunan kuno megah yang dikelilingi
dengan taman dan air mancur yang indah serta tetumbuhan menjalar yang berbentuk
labirin besar merupakan daya tarik wisata utama di sekitar tempat ini.
Chatsworth House |
Namun,
bagi orang Indonesia pembaca Laskar Pelangi, menemukan Edensor tetap merupakan
prioritas utama, tak tergantikan. Dari Chatsworth House, Edensor bisa dicapai dengan
berjalan kaki melalui sebuah bukit.
Autumn Leaves |
Sejauh
mata memandang terhampar landscape hijau diantara pepohonan dengan dedaunan
yang memerah menjelang musim gugur. Hidup dari rerumputan hijau itu beribu domba
yang bertebaran dan menjalani hidup dengan damai, tanpa beban, hanya perlu
makan. Orang-orang yang memiliki penyakit sulit tidur sebaiknya segera datang
ke sini dan mulai menghitung domba-domba tersebut.
count the sheep |
Setelah
berjalan menelusuri jalan setapak berbatu yang menembus bukit, berpapasan
dengan beberapa turis lokal yang ramah, akhirnya sampai di sebuah gereja dengan
rumah-rumah di sekelilingnya. Papan nama gereja itulah satu-satunya bukti
formal bahwa ini adalah Edensor. Gerbang desa berukir ayam jantan dan papan
nama Edensor tak ditemukan, sehingga menerbitkan niat di dalam hati untuk
membuat sendiri papan nama itu di rumah dan memasangnya di salah satu jalan ke
arah desa, lalu berfoto di sana.
Edensor |
Edensor Sign |
Namun
demikian, suasana desa, hawa sejuknya, udara yang sangat segar sehabis hujan, bebukitan
yang menghampar tak beraturan, sungai berair tenang yang berliku membelah ladang,
rumah-rumah petani yang terbuat dari batu berwarna kelabu, tanaman bunga di
pekarangan dan pagar, aneka pohon apel yang bertebaran di antara rerumputan
hijau. Semua terangkai dengan bingkai langit biru dan sekelompok awan sisa
hujan yang berarak mengejar burung-burung yang terbang bebas, melengkapi
gambaran indah yang menciptakan suasana damai. Edensor, sungguh tempat dengan
pesona surgawi yang dapat menentramkan hati, layaknya seorang kekasih.
farm house |
Jika
memiliki kekasih, maka tempat ini akan menghadirkan keinginan untuk membawanya
duduk dan bercengkrama di bawah salah satu pohon apel itu, di musim dimana
bunga-bunga bersemi, mekar berwarna-warni yang harum semerbak mewangi.
take you to there |
Jika
telah berpisah dengan kekasih, maka tempat ini akan menghadirkan berbagai
pengandaian bahwa mesin waktu bisa ditemukan untuk kembali ke masa lalu, sekedar
menculiknya dan membawanya duduk dan berbagi cerita di bawah salah satu pohon
apel itu, di musim dimana bunga-bunga sedang berseri sehingga dapat membuat
cinta bersemi kembali.
the river knows |
Jika
mempunyai domba, maka tempat ini akan menghadirkan pengandaian untuk membawa
domba itu dan melepasnya untuk bergabung dengan domba-domba lain yang sedang berbahagia
memakan buah apel yang jatuh sebagai kudapan diantara rerumputan hijau dan
tanaman berbuah ceri.
shaun the peaceful sheep |
Jika
hanya seorang diri, tidak punya kekasih, tidak punya mantan kekasih, dan tidak
punya domba, betapapapun menyedihkannya, cukuplah duduk berdiam diri di bawah
salah satu pohon apel itu, dengan kemungkinan menemukan teori gravitasi baru, yang
kabarnya ditemukan Newton karena di ilhami kejatuhan buah apel itu.
to find gravity theory |
Edensor,
selalu akan menjadi sumber dari berbagai inspirasi. Menjadi inspirasi bagi
banyak orang Indonesia untuk berkelana ke negeri Britania Raya, menjadi
inspirasi untuk menulis novel dan film romantis, menjadi inspirasi untuk
menemukan teori gravitasi, sebagaimana juga menjadi inspirasi untuk menulis
cerita perjalanan di blog ini. Suatu saat di musim semi, kita akan ke
sana lagi.
“Sure Love, It’s Edensor.”
***
Assalamualaikum ww,
ReplyDeleteSalam kenal. Saya barusan membaca cerita perjalanan Wahyu di Edensor di detikTravel. Ah, ternyata desa Edensor memang hijo royo-royo, sangat menyenangkan. Liat fotonya aja saya jadi kepincut. Saya akan ikuti terus posting di blog anda, Insya Allah.
wa'alaikumsalam wr wb,
ReplyDeleteSalam kenal, terimakasih sudah membaca, semoga suatu saat agan bisa berkunjung juga.. :D
wihhhh keren, jadi pengen kesana juga. :)
ReplyDeleteSuka banget sama posting yang ini. Bagus :)
ReplyDeletewah keren postingannya ini utopia banget
ReplyDeletekapan ya bs kesana....
*yg nulis kudu tanggungjawab :P
@All: terimakasih sudah mampir dan membaca.. :D
ReplyDelete@Anggi: maafkan sayaa..hehehe
culik.culik aja mantan kekasihnya! :D
ReplyDeleteaku ada kambing berkaki 2,boleh ga digembalakan disana?
tears of sheep...aku mau baca komik itu sambil ditemani sheep unyu nan syahdu itu.mauuu...
hahaha iya, pengen nyulik klo ada yg mo diculik.. :D
ReplyDeleteayo ayo marilah kemari, setiap jenis sheep diterima dengan lapang rumput..
berkunjung lagi......
ReplyDeletesetelah memikirkan dan menimbang berhari-hari. halah. boleh nggak ijin share?? pasti saya kasih alamat sumber. oh ya btw, sekalian ijin follow. dan kalo berkenan kunjungi blog saya www.angginisme.blogspot.com
*inianakbanyakmaunya
he....he...he... saya tunggu confirmasinya yah ^^V
hahahaha baiklah Anggi, semua permintaan dikabulkan, nanti aku follow juga deh.. thanks yaa
ReplyDeletemakasih bang yows, ntar kalo postinganku dah kelar tak confirmasiin ke km he...he..
ReplyDeleteiya, makasih kembali.. :)
ReplyDeletesurga dunia ...
ReplyDeletenegeri di atas awan.....
indahnya
Assalamualaikum wr.wb
ReplyDeleteSalam kenal
saya sedang mencari foto landscape pemandangan, terus teringat Edensor dari buku Andrea Hirata. dan akhirnya membaca blog anda.
Subhanallah...
indah banget.
wassalam
wa'alaikumsalam wr wb..
ReplyDeleteAlhamdulillah, iya pas lagi itu pas lagi bagus suasananya.. makasih sudah mampir ya.. :)
salam
wah this is everybody's dream. beruntungnya kalo bisa ke sana
ReplyDelete