Wanita dalam lukisan ini, yang telah menemani hari-hari ku selama empat tahun terakhir. Aku sangat mencintainya, masih mencintainya sampai sekarang. Itu jika perasaan yang ku miliki ini di sebut sebagai cinta. Entah apa ada kata lain yang lebih tepat untuk menggantikannya.
Aku hanya ingin mendengar suaranya untuk menggantikan lagu-lagu cinta sepanjang masa. Aku hanya ingin mengucapkan kata-kata yang baik terhadapnya. Aku hanya menginginkan kehangatan kulitnya untuk mengusir udara dingin. Aku hanya perlu berjalan di sampingnya untuk mendapatkan perasaan dunia bisa di miliki. Kadang-kadang aku hanya ingin duduk, melihatnya tepat di mata untuk mengetahui hatinya. Meyakinkan diriku bahwa dia nyata, ada di sisiku. Aku hanya perlu melihat senyumnya untuk meyakinkanku bahwa semua hal akan baik-baik saja. Membuat perasaanku menjadi tenang meski sebelumnya terasa gundah. Itulah kenapa aku selalu merasakan rindu yang teramat sangat jika tak berada di dekatnya.
Dia segalanya bagiku, selama empat tahun itu. Perasaanku kepadanya terus tumbuh dan berkembang, mengisi ruang-ruang hingga ke sudut yang tak pernah terjangkau oleh manusia lain. Semua keindahan yang ada di dunia, ingin kujadikan rangkaian bunga dan ku persembahkan kepadanya, karena dialah keindahan bagiku. Aku masih selalu mencari cara untuk melakukan itu.
Bersamanya, aku merasa menemukan keping terjauh dari mozaik-mozaik kehidupanku. Aku menemukan warna yang tepat untuk melengkapi lukisan hidupku. Aku menemukan keindahan perasaan mencintai dan dicintai. Karena itulah, ku bangun mimpi-mimpi masa depan ku bersamanya. Untuk saling menemani dan selalu bercerita tentang cinta. Ku peluk mimpi-mimpi itu di dalam atau di luar alam sadar ku. Sekarang, aku sedang berusaha keras menyingkirkan mimpi-mimpi itu, entah dengan cara bagaimana, aku belum mengetahuinya. Yang aku tau, di luar dirinya, hanya ada sunyi, kosong, hampa. hampa, kosong, sunyi.
No comments:
Post a Comment