Friday, September 16, 2011

pesan moral

Seminggu ini musim sudah masuk ke autumn, dimana angin bertiup dengan sangat kencang. Sehingga adalah wajar jika menemukan perkiraan cuaca memberikan kata “windy”. Dengan angin yang kencang dan rambut yang cukup panjang, maka setiap kali keluar rumah, rambutku  selalu ditiup-tiup angin hingga berantakan. Sehingga pudarlah keinginan untuk memanjangkan rambut sampai sepunggung, rambut ini harus dipotong. 

Maka berjalanlah aku ke sebuah barbershop, menanyakan harga potong rambut untuk pelajar, lalu keluar lagi dari barbershop itu karena harganya terasa kemahalan. Maka berjalanlah aku ke sebuah barbershop lainnya, menanyakan harga potong rambut untuk pelajar, lalu kuputuskan untuk menyelesaikan permasalahan ini di situ, seharga 7 pounds, setaraf dengan seratus ribu rupiah. Yaah, harga ini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan potong rambut di pangkas rapi Jogja seharga lima ribu rupiah (kalimat yang terasa cukup tidak logis). 

Lalu Bapak barber menanyakan model yang kuinginkan. Satu saja model yang terlintas di kepala, model rambut Damon Albarn bekas vokalis Blur, akan tetapi agak ragu juga bahwa Bapak ini tau model rambut itu, maka kukatakan “ just make it short” dengan English yang pas-pasan, aku tak tau kosakata untuk memotong pendek dibagian tepi dan sisakan lebih panjang berikut sedikit jambul di bagian tengah, apa bahasa inggris untuk jambul?  

Lalu sambil dipotong (rambutnya), kuajak si Bapak barber bercerita basa-basi. Kami mulai membicarakan tentang sepakbola, bahwa aku ingin menonton pertandingan bola. Lalu Bapak barber bercerita tentang anaknya yang ikut klub bola dan berharap bisa jadi pemain professional, meskipun sulit. Lalu Bapak barber bercerita tentang klub bola idola di kotanya, Leeds United, yang musim ini tidak membeli pemain baru. Bapak barber mulai akan memotong rambut bagian atas, ketika beliau memasuki emosi tingkat tinggi saat mengatakan bahwa manajemen klub kesayangan hanya mementingkan uang dan bukan meningkatkan kualitas klubnya. Bicara Bapak barber menjadi sangat berapi-api, sehingga aku jadi tidak berani menyelanya untuk mendiskusikan model rambut, yang tidak relevan dengan topic pembicaraan. Sehingga hanya sekejap saja, habis sudah rambutku dibuatnya. Terlalu pendek, tidak ada sedikit jambul, tidak mirip Damon Albarn dan jauh sangat dari Jude Law. Habislah sudah..

Saat berjalan keluar barbershop, ku catat sebuah pesan moral dalam hati, “Saat sedang berlangsung sebuah peristiwa penting , jangan pernah membicarakan topik yang sangat sensitif yang tidak relevan.”

1 comment:

  1. hahaha... bikin ngakak ceritanya...
    tapi ceritane seru2 mas..

    ReplyDelete