Friday, December 15, 2006

Resensi: Heavier Than Heaven

Judul Buku: Heavier than Heaven
Penulis: Charles R. Cross
515 halaman
Penerbit: Yogyakarta:Alinea, November 2005
Buku ini adalah sebuah biografi yang menceritakan kehidupan Kurt Cobain, vokalis Nirvana. Kurt mati pada usia yang tergolong muda, saat Nirvana telah mencapai sukses lewat musik yang dikenal dengan sebutan grunge. Banyak misteri yang ingin diketahui oleh orang-orang menyangkut kehidupan dan kematian musisi jenius Kurt Cobain tersebut. Melalui buku ini misteri itu menemukan titik terang.
Dalam buku ini, seperti yang dikatakan oleh penerbit, menampilkan sisi terang dan gelap Kurt, baik didalam, maupun diluar panggung. Seorang Kurt Cobain yang sewaktu di panggung terlihat begitu garang ternyata memiliki sisi lain yang rapuh, sering merasakan kesakitan pada perutnya, serta sering merasa kesepian.
Charles menceritakan kisah hidup Kurt Cobain tanpa prasangka apapun, berbeda dengan media-media yang banyak menulis tentang Kurt berdasarkan tudingan-tudingan dan prasangka yang mengurangi keobjektifannya. Baginya kehidupan Kurt laksana sebuah puzzle yang rumit yang menjadi semakin rumit karena Kurt banyak menyembunyikan bagian-bagian dari hidupnya. Melalui buku ini, dia mencoba untuk merangkai puzzle tersebut menjadi sebuah gambar yang utuh.
Buku ini dimulai dengan menceritakan kelahiran Kurt Cobain pada tanggal 20 februari 1967 di Aberdeen, Washington. Lalu menceritakan kehidupan Kurt dengan ringan, yang membuat pembacanya bisa menikmati seperti membaca sebuah novel. Cerita tentang Kurt dilengkapi dengan kutipan komentar orang-orang disekelilingnya, kutipan surat-surat yang dibuat oleh Kurt, puisi-puisi, serta kutipan catatan hariannya. Pada bagian puncak bahkan Charles membuat sebuah bab dengan penggambaran dari orang pertama, seolah-olah Kurt menceritakan sendiri bagaimana perasaannya saat akan melakukan bunuh diri. Hingga akhirnya dia mati pada 5 april 1994 pada usia 27 tahun dan masuk pada jajaran musisi yang mati pada usia 27 tahun, antara lain Jimmi Hendrix, Jim Morrison serta Janis Joplin.
Dari kehidupan Kurt pembaca akan mendapat sebuah pesan moral, bagaimana kecanduan obat-obatan dapat menghancurkan jiwa seseorang. Bahkan hingga mengakibatkan depresi dan bunuh diri karena merasakan begitu sulitnya melepaskan diri dari kecanduan. Kehidupan miskin spiritual yang dijalani kurt bisa menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mencoba lari dari masalah dengan berteman dengan obat-obatan. Dalam pengantarnya ditulis, buku ini ditujukan untuk orang-orang yang mempunyai keberanian untuk mengatakan kebenaran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan menyakitkan, dan membebaskan diri dari bayang-bayang masa lalu, yaitu para pecandu obat-obatan.
Selain itu, buku ini juga menggambarkan bagaimana kekuatan tekad, kebesaran cita-cita bisa mengantarkan seseorang pada kesuksesan karir. Bagaimana Kurt sejak remaja sudah bercita-cita menjadi seniman, musisi terkenal, dan bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya. Hal ini tentunya sangat memotivasi bagi orang-orang yang ingin menjalani karir di Bidang musik, selain memberi peringatan, kesuksesan karir dan kekayaan sebaiknya dilengkapi dengan kematangan spiritual.
Secara umum, buku ini cukup menarik. Terbukti dari predikat Best seller in Newyork yang diperolehnya. Meskipun buku ini tidak melengkapi imajinasi tentang Kurt dengan sisi visual yang cukup. Dalam buku ini hanya ada sedikit dokumentasi foto yang ditempatkan pada bagian lampiran, tidak cukup mewakili perjalanan kehidupan Kurt secara keseluruhan dan tidak disusun dengan urutan yang baik, buku ini tetap layak dibaca.

4 comments:

  1. Hai, sebelumnya met kenal...

    Kita membaca buku yg sama n 2 minggu kemaren...genap aku katam-kan Heavier Than Heaven.Well...surprise! Banyak hal2 yang gak terduga aja buatku, aku nggak nyangka bahwa "demikian" lah kisah ringkas kehidupan Kurt. Selama ini aku "mengenalnya" sepotong-sepotong, dan abis komplit membaca buku ini...wow...luar biasa! Rockstar juga manusia...!!!
    Kabarnya Hollywood bakal segera mem-film-kan buku ini. Can't wait to watch it! Rest in peace...Kurt!

    ReplyDelete
  2. Anonymous10:20 PM

    He he he Kurt Cobain....
    What A Legend !!!

    Lam kenal...

    http://borneo.blogsome.com

    ReplyDelete
  3. Anonymous7:57 PM

    Belom selesai bacanya.. :D
    merinding baca buku ini, inget betapa dulu gua ngerasa kalo Kurt Cobain adalah teman gua dalam kesepian :D.
    But I'm okay right now.
    Tapi bener sekali: he is a legend!

    ReplyDelete
  4. betul bro, kurtcobain mang rockstar yg penuh dengan fenomena hidup yang yidak dimilikio rockstar lainnya.. cmn sayang bro sampai sekarang aku belum beli tu buku cz ga' punya duit seh.he.he...

    ReplyDelete