Tuesday, April 12, 2005

Perjalanan Seorang Punk belajar

Punk belajar adalah julukan kepada seorang teman dekat, yang kukenal beberapa tahun lalu.
Nama:
Aneh, hanya tiga huruf yang klo baru pertama kenalan, ga akan percaya klo nama aslinya memang begitu, UUN.
Deskripsi Fisik:
Tingginya standar, rambut agak ikal, wajah tidak bisa dideskripsikan dengan tampan atau jelek, lebih tepat mungkin disebut sebagai wajah pemberontakan, anti kemapanan. Yang kalo jalan di alun-alun kota, ga akan ada yang berani memalak. Kemungkinan yang bisa terjadi adalah pemalak setempat memberikan hasil perolehannya kepada dia.
Deskripsi Intelegensia:
Diatas standar, nilai-nilainya memuaskan, dengan usaha yang mengimbangi.
Deskripsi Sifat:
Cadas!!! Seperti yang pernah dimuat dalam Bulletin musik, dengan judul:
-Uun ’01 mencadas-
”Loe bukan anggota HMS kalo belum kenal Uun, jeck!”. Itulah sebagian kalimat yang diucapkan oleh narasumber yang tidak mau disebut namanya itu. Kamu-kamu juga pasti akan berpikiran seperti itu kan? Apalagi setelah dia menggoncangkan teras depan sekre HMS saat acara Dies HMS ke-50 dengan tarian yang dianut dan dipelajarinya di negeri sebrang Ujung Berung. Tidak mau kalah dengan rekanannya yang juga berasal dari UB city, Salman, Uun pun membuat kehebohan di HMS. Ternyata banyak sekali penduduk UB city (Ujung Berung) yang memiliki talenta terpendam.
Mungkin kamu akan berpikiran bahwa kata ’menggoncangkan’ terlalu berlebihan, tapi memang itu kenyataannya. Tariannya yang cukup cadas sempat membuat orang-orang awam dan tidak bersalah menyingkir dari arena perjogetan karena takut terkena getaran tubuhnya yang seperti pantat Lebah Afrika. Para penonton sempat terpana meliat geliat (atau bisa kita sebut getaran) tubuh Uun.
Menurut pakar koreografi yang berkebangsaan Afrika-Amerika, tarian jenis ini baru ada saat lagu-lagu beraliran Punk dan Hardcore muncul. Sesuai dengan aliran musiknya yang bersifat liberal dan anarki maka hal itu jugalah yang dianut para koreografer dalam menciptakan tarian untuk aliran musik ini.
OK, sekarang tips bwat kamu-kamu semua yang mau bisa tarian yang disebut ”Vibra dance funk”. Pertama tama kamu harus mengkosongkan pikiran kamu dan mulai meresapi lagu yang kamu dengar. Setelah itu pikirkan bahwa kamu adalah korban dari suatu pemberontakan atau sebuah hal hal yang berbau anarki, lalu curahkan pikiran dan tenaga kamu untuk dapat bebas dari hal tersebut dengan cara menggetarkan seluruh tubuh kamu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Well, segitu aja tips dari kami. Selamat berlatih ya. Cayoo.....

Ngga salah sih, klo dia bisa menjadi salah satu figur yang diulas dalam Bulletin musik ini, soalnya pribadinya memang khas. Ga ada orang yang seperti dia, setidaknya dalam sebuah siklus hidup gw, baru kali ini nemuin yang kaya dia.
Pertanyaannya, kenapa dia dijuluki Punk belajar???
Akan dijawab berikut ini.
Penampilannya memang menyuarakan pemberontakan seperti anak-anak punk kebanyakan, yang merasa bahwa hidupnya adalah sebentuk potret hasil kekejaman rezim penguasa yang semena-mena. Punk abis. Sepatu converse, celana jeans belel dan sobek, serta jaket jeans senantiasa menemaninya kemana saja. Tetapi dibalik semua itu, dia memegang teguh prinsip untuk mencapai kesuksesan dengan berusaha, disaat anak-anak nonton pertandingan sepak bola di himpunan, dia nontonnya sambil membaca buku Pondasi. Hingga seorang Bar Bar, keceplosan berucap: ”DASAR PUNK BELAJAR!”
Selain rajin belajar, ternyata anak berpenampilan dan berjiwa punk satu ini rajin beribadah dan ga pernah mabok. Hal-hal yang berbeda dengan kebiasaan anak-anak punk lain.
Pernah suatu ketika, kita berdua akan berkumpul dengan komunitas anti kemapanan lain dalam sebuah konser Undergound di Bandung, dengan penampilan band-band dengan aliran cadas seperti: Jeruji, Sendal Jepit, Keparat, Bak Sampah, Runtah, Seringai dll. Ketika melewati masjid Salman, tiba-tiba berkumandang suara adzan...
”Waduh, udah adzan. Yok kita sholat Ashar dulu...” Sebuah ajakan yang tak bisa dipercaya, terdengar dari seorang dengan celana belel sobek sana sobek sini, serta wajah sangarnya. Tidak biasanya seorang penganut aliran cadas, sholat dulu sebelum menuju perhelatannya. Yang umum terjadi adalah menegak minuman dengan wewangian alkohol sebelum ke konser.
Tapi, itulah seorang Punk belajar, tidak bisa disamakan dengan punk-punk yang lain. Belakangan Si Punk Belajar satu ini menjuluki dirinya Haseup si Raja Tanah. Komitmennya terhadap dunia tanah dan pondasi sangat besar, demi mewujudkan impian untuk mendirikan perusahaan dengan nama UUN GALIAN KABEL, yang berada dibawah label YOWS.CORP.
Si Raja Tanah pun melanjutkan perjalanannya...

No comments:

Post a Comment