Thursday, January 09, 2014

the power of now

The power of now, adalah sebuah konsep yang diulas dalam buku Eckhart Tolle berjudul sama: the Power of Now. Alkisah si Tolle pernah menghadapi cobaan berat dalam hidupnya, depresi, tidak bisa menemukan kebahagiaan dan pernah punya hasrat ingin bunuh diri, sampai akhirnya dia menekuni zen dan merumuskan konsep the power of now seperti yang tertuang dalam dalam bukunya.

Sederhananya, konsep ini adalah mengangap bahwa waktu selain yang saat ini sedang dijalani tidak benar-benar ada, masa lalu dan masa depan hanya ada dalam pikiran kita. Kehidupan yang benar-benar nyata adalah kehidupan yang terjadi pada waktu ini, detik yang sedang kita jalani, sehingga hal-hal yang selain itu tidaklah esensial. Dengan begitu, seseorang tidak akan dibayangi oleh masa lalunya yang buruk, seseorang juga tidak akan takut menghadapi masa depan yang tak menentu, hanya ada masa sekarang, yang harus kita hidupi, kita nikmati.

Bagaimana mengaplikasikan konsep teoritis ini dalam kehidupan? entahlah, sudah ada buku practising the power of now yang menjelaskan berbagai metode penerapannya di antara tumpukan buku ku, tetapi belum pernah ku baca.

Namun demikian, aku mengalami sendiri perasaan ini pada suatu hari, saat sedang bersama seseorang.

Katakanlah seseorang itu adalah orang yang ku cintai dengan sepenuh hati, lalu aku menyadari bahwa seseorang itu akan segera pergi dari sisiku. Pada saat itu, apa yang akan aku lakukan bersamanya? Memohonnya untuk tetap tinggal? Sudah tidak bisa.

Saat itulah aku menyadari, bahwa satu-satunya yang bisa kulakukan adalah menikmati setiap detik yang hadir ketika bersamanya. Setiap detik itu berlalu begitu saja dengan tanpa terasa, setiap detik itu begitu berharga, setiap detik itu tak akan ku hitung, tetapi akan aku nikmati. Setiap detik itu tak dapat balik, tak akan tergantikan. Jika aku berkuasa untuk menaiki pesawat yang dapat dipacu mendekati kecepatan cahaya agar waktu berjalan dengan lebih lambat, seperti penjelasan relativitas Einstein, tentu itu akan dilakukan juga. Supaya detik yang berharga bersamanya ini tidak segera berakhir.

Itulah yang kurasakan saat bersamanya. The power of now, kekuatan yang muncul dari masa sekarang. Bahwa selain saat ini, tempat yang sedang didiami ini, selain keberadaannya, tidak ada lagi yang esensial. Sehingga bersamanya aku melakukan apapun yang terbaik yang, dengan kapasitasku yang terbatas, bisa kulakukan.

Saat bersamanya ini, aku tak memikirkan pekerjaan, aku tak memikirkan bahan bacaan, aku tak memikirkan hendak makan atau minum apa, aku tak memikirkan hendak naik apa pulang nanti, hanya ada dia, hanya ada detik yang berderik. Hanya ada wajahnya yang ingin kutatap dan suaranya yang ingin ku dengar. Hanya ada tangannya yang ingin ku genggam. Hanya itu semua yang bisa aku nikmati, yang masih ingin kunikmati sebelum dia pergi. Hanya itu yang memberikanku bahagia.

Dia yang telah berhasil membuatku merasa tak ada waktu yang lain yang kebih berharga selain saat sekarang ini, saat berada di dekatnya. Dia yang telah berhasil membuatku merasa tak ada sesuatu yang lebih penting selain berada di sisinya, selagi bisa. Sebelum sebuah taksi menjemputnya, sebelum sebuah pesawat menerbangkannya, sebelum serangkaian kereta membawanya, sebelum sesuatu apapun mengambilnya.. Saat dia pergi itu, aku hanya bisa berdiri, menatapnya, ingin memanggilnya namun tak bisa mengeluarkan suara, hanya bisa terpaku tertunduk menatap tanah, karena tak tau entah kapan akan bertemu dengannya lagi.

Setelah dia pergi, masa sekarang ku tidak lagi bisa dinikmati, aku selalu mencari bayangan wajahnya diantara serpihan kenangan masa lampau, aku resah mencari dan menunggu tempat dan waktu dimana bisa bertemu dengannya lagi di masa depan. Jika masa depan bersamanya tidak ada lagi, maka beginilah hidupku, harus menerima nasib menjadi seseorang yang terjebak pada kenangan masa lampau.

Konsep the power of now oleh Eckhart Tolle adalah konsep yang sejatinya berusaha memberikan pencerahan spiritual pada diri seseorang, agar bisa meraih kebahagiaan. Pada diriku, konsep ini jadi menyimpang, yang terjadi atau tak terjadi tergantung keberadaan dirinya, dialah kekuatan yang memaksaku menikmati masa sekarang, yang membuatku berusaha melakukan apapun yang terbaik selama bersamanya, dialah the power of now ku..

5 comments:

  1. berdasarkan informasi yang cukup dapat dipercaya, macam petir itu terjemahnya: mengagetkan, mencengangkan dan menggelegar? :)

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. buku ny dijual ga bro?.ane beli deh..susah bgt cari buku itu skrg.

    ReplyDelete