Monday, December 02, 2013

bila dan hanya bila

Saat bertemunya pertama kali, apakah kau bisa merasakan desir halus mengalun sampai pada hatimu?
Bila dia berbicara, apakah kau merasa akan melakukan apa saja untuk mendengarnya satu dua detik lebih lama?
Bila melihat binar matanya, apakah kau akan menunda kedipan matamu agar bisa melihatnya satu dua kejap lebih lama?
Bila melihat senyumannya, apakah kau merasa bunga sedang mekar diamana-mana, mengisi duniamu dengan warna merah jambu?
Bila melihat tawanya, apakah kau merasakan  aneka hormon endorpin, dopamine, dan oksitosin melimpah ruah, membuatmu merasa candu?

Bila merayunya, pernahkah kau merasakan cubitan-cubitan kecilnya pada perutmu?
Bila membuatnya malu, pernahkah kau merasakan gigitan kecilnya pada lenganmu?
Bila menatapnya yang tersipu-sipu, pernahkah kau ingin abadikan rona pipinya yang kemerahan, lalu menggodanya dengan panggilan yaa humairo?

Bila menjadi imam dalam sholatnya, tidakkah kau merasa ingin membaca surat-surat terpanjang dengan sujud yang terlama?
Bila tanganmu diciumnya setelah itu, tidakkah kau merasa ingin menjadi imam selamanya?
Bila mendengarnya mengaji, tidakkah kau merasa begitu damai di sanubari? 

Dalam sakit tak berdayamu, bilakah sosoknya yang seperti penjelmaan bidadari datang membawakanmu bakmoy?

Bila dia datang dengan masalah, bukankah kau selalu herhasil mendengarkannya dan memberikan penyelesaian?
Bila membicarakan masalahmu padanya, bukankah kau selalu merasa menjadi ringan?
Bila memarahinya, bukankah kau tak pernah mengucapkan kata-kata yang kasar?
Bila merasa emosi padanya, bukankah kau tidak akan pernah untuk selamanya melayangkan tangan?  

Bila melihatnya menangis, bersediakah kau memeluk dan merengkuhnya memberikan kata-kata yang menenangkan?

Bila menggenggam tangannya, benarkah kau merasa ingin punya kekuatan untuk menghentikan waktu?
Bila memeluknya, benarkah kau merasa bahwa tak ingin melepaskannya lagi, tak ingin berpisah lagi untuk selamanya?  
Bila mendapati kecup ciumnya, benarkah kau merasa bahwa dirimu melayang tak berpijak pada realitas bumi manusia?

Bila gelap malam datang, mungkinkah kau merasa bahwa dia rembulan?
Bila bulan menghilang, mungkinkah kau merasa bahwa dia bintang yang berpijar?
Bila pagi menjelang, mungkinkah kau merasa bahwa dia mentari ketika naik sepenggalahan?
Bila harimu muram, mungkinkah kau merasa bahwa dialah pelita yang Tuhan ciptakan untuk terbit dan bersinar pada hari-harimu?

Beradanya di hidupmu, sudahkah kau merasa lengkap, merasa tak akan kekurangan damai, tenteram dan sayang? sudahkah kau merasa ingin hidup bersamanya selama sisa umur?

Bila melihat dia berbalik, akankah kau menarik tangannya, memohonnya untuk tetap tinggal?
Bila melihat punggungnya menjauh, akankah kau mengejarnya, memintanya untuk datang lagi?
Bila dia pergi, akankah kau merasa apa yang kau lakukan menjadi kekurangan esensi?
Bila merasa tidak akan bertemu lagi dengannya, akankah bulir bening dari matamu melinang tak tertahankan?

Bila mengingat dan membicarakannya, pernahkah kau merasa tak pernah kekurangan puja puji?
Bila kau sepi sendiri, pernahkah tiba-tiba kau mendengar suaranya yang manja memanggil “Abaang”?
Bila melihat langit biru, pernahkah kau merasa bahwa bahwa wajahnya hadir di ufuk manapun kau arahkan pandang? 
Bila tertidur malam hari, pernahkah dirinya datang mengisi mimpi-mimpimu yang tak bisa kau terjemahkan apa artinya?

Bila membayangkannya bersama pria lain, sanggupkah kau merasakan dadamu membuncah, wajahmu memerah dan kepalamu berkunang? Sanggupkah kau merasakan tubuhmu kaku lidahmu kelu saat rindu dan cemburu jadi satu?
Bila pria lain itu mungkin lebih baik darimu, sanggupkah kau terjebak pada ambivalensi antara ingin meraihnya atau mengikhlaskannya?

Bila semua itu pernah kau rasakan, maka akan kutitipkan dia padamu..
Mungkin, kau lah yang berhak membahagiakannya..
Hanya, tolong sampaikan padanya, maafkan aku bila tak bisa berhenti mencintainya..


****
dan bait-bait diatas pun menjadi sebuah musik di sini

2 comments:

  1. hayaaah endingnyaaaaaa..glek glek glek..

    ReplyDelete
  2. memang endingya seperti ituuu :p

    ReplyDelete