Tuesday, July 31, 2012

mentok

Kembali ke penelitian thesis. Pembimbing meminta hasil awal dari survey yang telah kulakukan. Setelah menginput data, membuat model dan mencoba menjalankan software. Ternyata hasil yang muncul sangat berbeda dari yang diharapkan. 

Value of travel time saving yang menurut penelitian sepuluh tahun lalu sebesar lima ribu, berdasarkan penelitian ini menjadi lima puluh ribu. Sepuluh kali lipat, apa yang terjadi? Apakah ini modelnya yang salah? Atau simulasi awal yang salah? Atau pembuatan kuesioner yang salah? Atau responden yang bias? Apa harus mengulang survey? Apa penelitian ini akan gagal. Sungguh stress dibuatnya.  

Jika kita mentok akan suatu hal, ada baiknya untuk keluar dulu dari hal itu sementara, untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda atau sekedar mendapatkan energy baru untuk menghadapinya kembali. Maka aku berjalan saja keluar rumah, rambut sudah panjang, terasa gerah hingga perlu dipotong, maka barbershop langganan untuk memotong rambut menjadi tujuan. Maka aku berjalan dengan langkah-langkah kecil penuh ketidakpastian, sambil menunduk menatapi jalan kecil beberapa meter di depan, sambil mendengar dan mendendangkan lagu-lagu blur dari mp3 player, sambil berpikir mau dibawa kemana ini hasil penelitian.

Where's the love song to set us free
Too many people down
Everything turning the wrong way round
And I don't know what life would be
If we stop dreaming now
Lord knows we'd never clear the clouds

And you've been so busy lately that you haven't found the time
To open up your mind
And watch the world spinning gently out of time
Feel the sunshine on your face
It's on a computer now
Gone to the future way out in space

And you've been so busy lately that you haven't found the time
To open up your mind
And watch the world spinning gently out of time

Tell me I'm not dreaming
But are we out of time
We're out of time

(Blur - Out of time)
Tak berapa lama, rambut sudah lebih pendek, kepada terasa lebih ringan. Pulang melewati taman, menikmati hijau segar dedaunan serta wewangian rumput. Maka berhentilah aku di salah satu bagian taman, duduk sebentar, lalu tiduran. Berbaring seorang diri tak peduli apa-apa. Mendengar kicau burung-burung dan sayup-sayup mobil seliweran. Menatap daun di atas sana yang bergoyang-goyang ditiup angin. Menatap langit-langit pagi yang kelabu seperti biasanya. Sungguh manusia terlalu kecil untuk merasa dirinya besar dan terlalu besar untuk merasa dirinya kecil. 


Sebentar kemudian aku pulang, kembali ke pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan, yang harus diselesaikan bagaimanapun penyelesaiannya. 

No comments:

Post a Comment