Tuesday, July 25, 2006

Halaman Persembahan (Tugas Akhir)


Untuk kehidupan yang bergulir, serta ciptaanNya yang mensyukuri maupun meratapi.

Dan dunia dengan warna warninya telah semakin mencurigakan, dalam kecurigaan kita berjuang, setidaknya sebagian manusia menyadari bahwa kehidupan memiliki makna, ada hakikat yang harus dijawab sebelum arah perjuangan ditetapkan. Pada ranah ini kita berusaha.

Takdir memberi kita atribut ini, tapi adakah yang tahu kemana lagi tangan nasib akan membawa kita. Saat tugas akhir ini dimulai, siapa yang mengira bahwa semua harus dijalani selama setahun?
Adalah ketentuan yang kemudian kami ketahui bagaimana berakhirnya.

Selalu, kita terus berjalan. Meski terkadang dalam lelah yang menyiksa raga, tapi semangat tak pernah pudar. Terus menjadi bara yang siap mengambil alih kemudi saat semua tak terasa benar. Semangat tak pernah pudar, berteman dengan jiwa yang tak pernah mati.

“Hidup yang tidak teruji bukanlah kehidupan yang berharga” Socrates

Selama berjalan kita tersadar, titik-titik pengetahuan menuntun manusia pada titik berikutnya, sebuah pertanyaan membawa manusia pada pertanyaan lain. Jadi, teruslah temui titik-titik tersebut dan teruslah bertanya, terutama pada diri sendiri.

Kadang pertanyaan tak meyajikan jawaban mutlak dan sebuah peryataan tak memiliki kebenaran universal. Saat itu tiba, kembalikan semua pada kitab kebenaran. Yang tak ada prasangka dan kepentingan manusia di dalamnya.

Kitab (Alqur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa”: (QS. Al-Baqarah, 2: 2)

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah, 2: 216)





Institut Teknologi Bandung, 2006

YOWS: Ucapan Terima Kasih (Tugas Akhir)

1. ALLAH SWT atas karunia kehidupan penuh warna, kemampuan pikiran, dan kehendak bebas yang telah dilimpahkan kepada manusia dalam menjalani peran menjadi khalifah di muka bumi.

2. Nabi MUHAMMAD SAW suri tauladan, atas jalan hidup yang telah diajarkan kepada umat manusia, sehingga dunia terasa lebih layak untuk ditinggali.

3. IBU dan BAPAK yang telah menjadi perantara dalam memberi saya nafas, yang kasih sayangnya dan perannya tak tergantikan dan tak pernah terbayangkan bagaimana membalasnya. Serta sanak saudara PUJI, DEWI dan SITI sebagai lingkungan awal tempat segala hal dimulai.

4. Bu IMA FATIMA dan Pak ROCHARDJANTO selaku dosen pembimbing serta Pak PURNOMO SOEKIRNO selaku dosen penguji, yang telah memberikan banyak masukan, nasehat dan semangat untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Ketua Prodi, seluruh dosen, serta staf Tata Usaha Prodi Teknik Sipil ITB atas semua perkuliahan yang telah saya dapatkan.

6. Ibu RATNA, Pak MASYURI, serta semua responden di proyek-proyek yang telah banyak memberikan informasi untuk penyelesain Tugas Akhir ini.

7. SOFYAN DWI HADI, sebagai partner TA merangkap partner disegala bidang yang selalu siap sedia mengerjakan TA.

8. Teman sepermainan THE DESTROY: UUN si raja tanah, atas suka, duka dan konser yang kita lalui, AGUNG atas pesta dan pengajian yang kita nikmati, SAHRIAL atas pengalaman KP yang tak terlupakan.

9. Seorang wanita yang dekat di hati, ERLIAN NOOR, bagaikan illyan (kitab kebaikan) yang selalu menyemangati dengan hati merah muda nya.

10. HMS ITB, Himpunan Mahasiswa terbaik se-Indonesia, yang mengajarkan bagaimana seharusnya sebuah semangat dan militansi terangkum dalam perjuangan.

11. HMS 01, FERRY, SANDRIA, IQBAL, ADI, SITA, FETTY, AYANG, serta sesama pecinta Juli: RIKKA, GUSTAFO, GORIS, YURI, RONNI, MOMOT, OBHE dan semua rekan yang saling mendukung untuk mengejar kelulusan.

12. HMS 02, BOGEL, PORKY, SHIRO, GHOZY, dan semua yang ikut mewarnai hari-hari di HMS.

13. HMS 03, BINJAI, EDD CORP, RAHMAT, JULI, BINTANG, TURNIP, REZA dan semua kader yang saat ini memegang tongkat estafet kepengurusan HMS.

14. HMS 04, ARIF, BAMBANG, RENDY, SANDI, NINA dan semua, yang selalu menyediakan sedikit pertanyaan untuk mengasah pengetahuan.

15. Rekan satu almamater GENLIMO SMU Titian Teras Jambi, ANDANG, RYAN, YEFFI, TOINK, FERDY, DEDY, UDIN dan semua yang saling menyemangati untuk perkuliahan.

16. Saudara muda BOWO IMG’02 atas diskusi filsafat dan Tasawuf untuk menemukan manusia yang sejati hingga menjadikan kehidupan lebih bermakna.

17. The Doors, Nirvana, Pas Band atas musik yang menginspirasi hari-hari pengerjaan Tugas Akhir.

18. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas kebaikan yang juga tak dapat kami sebutkan satu persatu.


Wahyu Tamtomo Adi - 15001012

Institut Teknologi Bandung (2006)

Saturday, July 15, 2006

sampai dimana

Setelah 22 tahun mencicipi hidup di bumi, sudah sampai dimana aku hari ini...

Bila hidup ini dijalani untuk sebuah pencapaian legenda pribadi, entah sudah sejauh mana legenda itu mendekat. Bahkan aku telah melupakan, apa pencapaian yang aku harapkan selama ini. Terakhir kali, semua malah mengalir begitu saja dengan harapan aku bisa mendapat kebahagiaan dari sebuah hari.

Kira-kira apa ya, cita-cita yang aku tetapkan sejak SD dulu? Seorang teman sejak SD telah sering berkomentar "Pak Suharto belum turun-turun dari jabatan presiden, menunggu ku untuk menggantikannya", cita-cita yang sungguh hebat kurasa. Meski sekarang, setelah Presiden diganti beberapa kali, dia baru saja bekerja di pemerintahan dalam negeri.

Aku sendiri, tidak ingat apa yang pernah aku ucapkan waktu itu... "Aku ingin menjadi insinyur", mungkin. Kalau cuma itu, sekarang aku telah menjadi insinyur. Dan rasanya menjadi seorang insinyur tidak cukup. Aku tak akan senang, hidup cuma menjadi seorang insinyur yang terkadang tak berarti selain hanya untuk diri sendiri.

Sampai sejauh ini, yang aku rasakan, aku ingin mengerti kehidupan. Memahaminya lebih dari orang-orang lain, yang terkadang tak tahu bahwa hidup seharusnya punya arti. Lantas kata-kata Marx menggema "Selama ini para filsuf telah berusaha untuk menterjemahkan arti kehidupan, padahal yang paling penting adalah mengubahnya". Meskipun aku benci Marx, sebagai seorang materialis yang menghujat kehidupan spiritual, tetapi kata-katanya dapat dibenarkan. Namun, entah apa yang akan dikatakannya jika bisa bertemu dengan Nabi SAW, seorang tokoh yang memiliki penafsiran terbaik atas kehidupan dan mengubahnya. Marx tentu tak akan menundukkan kepala, tertahan oleh kesombongannya. Banyak orang lain yang juga memiliki perilaku seperti itu. Aku benci orang-orang yang sombong dan pragmatis, serta tak ingin menjadi seperti itu.

Lantas, mau jadi seperti apa aku? Aku tak bisa menentukan sampai dimanam, bila belum ada jawaban atas hal ini...