Berikut ini sebuah tulisan berupa testimoni yang dikirim oleh seorang teman wanita yang dulu pernah bertemu dalam lingkungan pekerjaan, ditulis dengan bahasa yang cukup melayu, dimuat dengan seizin penulis..
INSPIRASI
Hadirmu dalam perjalanan hidupku tidak pernah terduga ataupun terencana, seperti sambaran kilat yang meninggalkan bekas warna pelangi pada kanvas putih, mengubah suasana hatiku saat itu. Seiring dengan perjalanan sang waktu yang semakin tidak bertanggung jawab terhadap upaya pencapaian hidup seorang manusia, momen itu kembali meraba pikiran terluarku untuk berusaha meraih sehelai takdir yang mungkin akan berujung pada sebuah mimpi bahagia, yang harus dijemput dengan kekuatan imajinasi dalam bentuk pemikiran, serta permohonan belas kasih kepada sang pemberi kehidupan.
Sosokmu, sosok yang sederhana, terpatri cukup jelas dalam memori, dengan sikap acuhmu yang terkesan tidak peduli dengan makhluk lain disekitar, yang memiliki zona tersendiri dan tenggelam dalam pusaran monitor, pada gambar, pada deretan angka-angka yang membius urat saraf. Walau begitu, hati ini membisikkan bahwa sesungguhnya sosokmu memiliki indera perasa yang sangat peka terhadap orang lain dan tidak bisa berpura-pura untuk tidak menggerakkan tubuhmu buat penderitaan sesama. Entah mengapa, hadirmu selalu kunanti, hanya dengan alasan untuk memastikan bahwa raga itu masih melekat dan berfungsi dengan baik pada jasmanimu.
Saat memandang raut wajahmu, ada kharisma terpancar disana, ada sebentuk kebijaksanaan yang muncul, ada kedewasaan sikap yang terpancar dari bahasa tubuh yang kaku, serta ada kekuatan keyakinan yang memberi kesan bahwa sosokmu memiliki insting yang kuat, dan sangat memegang teguh pendapat pribadi yang cendrung masa bodoh terhadap pendapat orang lain.
Tapi aku mengagumi semua itu. Aku terpesona, aku menemukan sosok yang telah lama dicari yang sadar atau tidak telah menyuntikkan semangat baru, memberikan kekuatan untuk menyelami dan memecahkan misteri yang dalam. Sikap misterius yang terdeteksi dalam bulatan retinaku menyadarkanku bahwa sosokmu bukan satu di antara kami semua, kamu adalah spesies khusus, spesies sendiri yang telah tercipta dalam rupa manusia yang sama, namun berbeda.
Sosokmu, yang semakin hari semakin berkarakter, memunculkan opini dalam benak bahwa usaha apapun yang ingin dilakukan untuk mencoba memikirkan sosok lain selain dirimu akan menemui lorong tak berujung, karena semua harapan dan impian itu ada disana.. Pada sosokmu yang penuh kesederhanaan, kebersahajaan, dan memiliki kejujuran sikap yang seirama dengan tingkah laku, yang memiliki tutur kata yang lembut. Satu hal terpenting yang sangat membiusku adalah bahwa memorimu telah menampung dan menyerap lebih banyak sejarah peradaban masa lalu dan masa datang melebihi memoriku, dan sejenak melahirkan asumsi dini bahwa tidak akan ada kesempatan lagi bagiku menemukan sosok lain yang sehebat dan sejenius dirimu dalam rentang hidup selanjutnya. Sehingga berurailah puji syukur atas kemurahan sang pencipta yang memperkenalkan kita.
Sungguh, aku akan membujuk hati yang merah jambu ini untuk tidak terpengaruh melihat sosok lain, yang mungkin akan jauh lebih berwarna dari sosokmu. Usaha dan pertahanan yang kokoh itu akan terus ku pupuk agar perasaan yang indah ini akan tetap hidup dalam sanubari, serta tumbuh subur dan mengakar dalam keyakinan bahwa sosokmulah yang terbaik dan terindah buat asaku selanjutnya.
Karena sosokmu tergambar begitu sempurna dalam cermin batin, yang menghasilkan intonasi melodi yang kuat, yang menyuarakan sebongkah tekad dan keinginan yang tulus agar selalu setia menanti dan mau belajar menerima sedikit celah berwarna gelap, jika kesempatan itu ada, semoga sang pencipta meridhoi.. amin..
June, 2009
S F Z
No comments:
Post a Comment