Dunia semakin mencurigakan.
Selalu saja ada hiruk pikuk, perdebatan,
pertentangan, peperangan. Bagaimana tidak bisa dicurigai dunia yang seperti
itu. Orang-orang berjuang untuk sesuatu yang sama sekali tidak diketahuinya,
tak diketahui ujungnya, tak diketahui awalnya, tak diketahui benar salahnya,
dalam ketidaktahuannya masih saja orang berani berjuang ke medan perang.
Seorang ilmuan bisa mengeluarkan suatu
teori, menurunkan rumus, membuat berbagai pemodelan, tapi sejauh mana bisa
mengatakan bahwa hasilnya akan benar. Hasilnya selalu mengandung bias, selalu
hanya menghasilkan sanggahan dengan berbagai pendekatan dan pembuktian lainnya.
Pertarungan thesis dan antithesis
tak akan pernah berhenti dan setiap pelakunya akan selalu merasa paling benar. Dalam
keadaan seperti ini tidakkah orang menaruh curiga pada penglihatan,
pendengaran, perabaan, pada persepsi dirinya atas sesuatu. Apa sebenarnya yang
bisa dijadikan pegangan dalam dunia ini, disaat semua segala sesuatu saling
simpang siur bertebaran dan bebenturan.
Tentunya hanya kitab kebenaran itu
yang bisa dijadikan pegangan, yang mutlak diantara yang relatif. Telah ada
garis besar petunjuk hidup dan arah pada kitab itu, namun selalu saja ada yang menentang
dengan berbagai pembenaran untuk memuaskan keinginan-keinginan dan nafsunya. Ada
yang menjadi lesbian, lalu mengklaim bahwa agama yang harus disesuaikan
terhadap perkembangan kegilaannya. Lalu dimana lagi kebenaran dan kurang mencurigakan
apalagi dunia ini?
Dalam pencarian kebenaran,
pencarian makna hidup, pencarian esensi, kenapa harus ada manusia di bumi, terkadang
diri merasa kecil, hampa, tak berharga dan fana. Diri bisa hilang dalam
hitungan detik, bisa musnah bahkan sebelum memberi arti, mengisi kekosongan atau
meremajakan kehidupan.
Tidakkah dunia semakin
mencurigakan dan terkadang mengerikan?
umur bumi udah terlalu tua bang...
ReplyDeletedan penghuninya sendiri udah terlalu pikun (maaf bhsnya terlalu sarkastis), mungkin sekarang udah memasuki zaman peralihan. kebanyakan orang bergerak atas dasar ukuran benar dan salah menurut dirinya sendiri. perbandingan golongan moralis dengan golongan politis kesenjangannya udah beda banget. akibatnya kontrol sosial yang dicoba dijalankan terkesan ambigu. udah mendarah daging kalo peraturan bibuat untuk dilanggar <---- semua efek dari global warming #mari galakkan go green #nggak nyambung wkwkwkwkwkwkwkwkwk
NB: maaf ikut nyampah di sini
wassalam
iya anggi.. melihat kondisi yang tersebut diatas, sepertinya kita harus segera menyegerakan apa yang waktu itu perlu disegerakan.. :)
ReplyDeletesalam