Alkisah pada suatu ketika, kira-kira setahun yang lalu, Kang UJ yang notabene adalah sahabatku menjabarkan tentang diriku dalam bentuk testimoni yang cukup panjang kepada seorang teman wanita berinisial Nanda. Setelah sekian lama, akhirnya sang Nanda bersedia juga menyerahkan berkas testimoni tersebut.
Tulisan yang ketika dibaca sendiri, bisa membuat tertawa-tawa di malam buta dan menjelma nostalgia. Di bawah ini adalah isinya setelah mengalami satu persen proses editing. Terimakasih wahai Neng Nanda, Kang UJ, dan teman-teman semasa kuliah di Bandung dulu, i miss you all.
Assalamualaikum
nda,
Baiklah saya
akan sedikit banyak bercerita tentang Kang Wahyu dari perspective saya sebagai
seorang teman, sahabat dan saudaranya.
Biodata singkat
Kita mulai dari
latar belakang biodata dia ya he he. Nama lengkap Wahyu Tamadi, dulu pas awal kita ketemu pada masa-masa imut baru masuk ke
ITB, dia pengennya dipanggil Yow, karena itu
panggilannya dari temen-temennya di daerah asalnya. Tapi kita gak pernah mau
manggil yow, ha ha, walaupun dia selalu memaksakan kalo kenalan dia pasti
bilang Gw Yow wkwkwk.
Anak-anak biasa
memanggil dia WTA, untuk membedakan dengan teman
yang satunya lagi ada wahyu juga, wahyu pradityo “orang Jogja medok”seorang
abdi dalem yang mencari peruntungan untuk menaikan kastanya ha ha. Kemudian
saya dengan seenaknya perut dan cenderung racis memanggil dia Jambi, karena apa?
karena dia orang jambi walaupun tidak sepenuhnya keturunan suku anak dalam (penduduk asli jambi). Jelas sekali jika kita menilik
secara defacto, dari namanya saja kita sudah bisa menebak kalo dia keturunan
orang jawa :D. Seiring waktu
sebutan jambi menjadi populer diangkatan dan di seantero anak-anak sipil dari
berbagai lapisan he he.
Jenis kelamin
Insya Allah
laki-laki nda he he
Agama
Tentunya muslim,
dulu dia sangat mengagumi pemimpin spiritual Syekh Ayatollah Khomenei, pemimpin
Revolusi Islam Iran, semenjak dia dikasih buku oleh teman kita juga Kang Agung
a.k.a Rockstar, Kang Wahyu mulai mejelajahi buku keagamaan yang cenderung
ke-arah sufistik, yang kalo menurut saya ma temen-temen terlalu berat untuk
dipahami. Dari sana kita sering juga manggil dia Syekh *tapi bukan syekh puji
loh, Kang Wahyu normal menyukai peureu yang dah berumur 20-an/remaja-àdewasa. Ya mahasiswi tentunya, masa mahasiswa he he. Kalo ibadah, beliau untuk yg pokok
selalu diikuti seperti sholat 5 waktu, walau dulu jaman kuliah dia teh
suka rada kesiangan kalo sholat subuh karena begadang kemalaman maen friendsteran
ha ha. Pemahaman Al-Quran bagus, klo pengen bukti ajaklah beliau diskusi dari hal ringan ampe hal berat he he.
Keluarga
Dia anak ke-3
dari empat bersaudara kalo gak salah, yang paling besar abangnya sang petualang sejati dalam menjalani kehidupan. Klo saya liat abangnya ini hidupnya mengalir kayak air, tidak ribet dengan memikirkan hari esok, tapi tetap optimis tentang hari esok. Poooll lah, saya sangat mengaguminya. Kang Wahyu punya adik 1 perempuan, tinggal di Jambi. Tahun
kemaren bapaknya wafat yang membuat Kang Wahyu agak berat, karena ayahnya sesosok yang sangat dia kagumi, hal ini
bisa kita liat di note dia tentang masa-masa sulit kehilangan ayahnya.
Hobby
Bermusikalitas,
hal ini lah sebenarnya awal mula yang menyatukan kita, karena kesamaan ideologi bermusik, dimana kita bermain dalam aliran non mainstream seperti underground. Tapi Kang Wahyu dulu bermain di area Grunge, dia sangat mengagumi Kurt Cobain. Kemudian dia mulai bergeser menambahkan aliran ke Rock n Roll seperti The Strokes, The Who, tapi dia sangat menyukai The Doors dengan vokalisnya yang sangat fenomenal Jim Morisson yang mati muda disaat ketenarannya seperti halnya Kurt Cobain. Saking menyukainya sampe-sampe dengan niatnya dia fotokopi biografi Jim Morrison, disaat semestinya dia membeli copian materi/diktat kuliah ha ha.
Sejak itu kita
suka memanggil dia Yow Morisson, karena dia sangat suka meniru gaya-gaya jim
morisson, Nanda bisa melihat buktinya dari foto-foto dia bergaya Jim Morisson
dengan rambut gondes (Red: gondrong desa), kacamata, jaket jeans belel, sambil mengangkat
tangan…cheers ha ha. Kalo band lokal dia suka Pas Band,
walopun pernah mengalami pengalaman buruk, ketika menonton konser Pas Band,
kepala Kang Wahyu kena pentungan polisi ha ha. Tapi kalo saat mellow dia suka
mendengar Flanella dengan hitnya Cinta Abadi Yang Terluka (CAYT), aku bisa, hal
tersulit.. *OST soundtrack patah hati ha ha.
Bahkan dulu saat
megang jabatan sebagai Ketua Department Kesejahtraan Rakyat (kesra) di Himpunan, dia menggairahkan aktivitas himpunan dengan
mengadakan latihan band hingga acara musik-musik di himpunan, dimana sebelumnya
sangat tabu bagi himpunan kami untuk mengadakan acara hedo. Musik-musik begitu
haram hukumnya, dimana sebelumnya lebih didomonasi dengan masalah-masalah
kebangsaan dan pengabdian masyrakat ha ha.
Akibat
breaktroughnya ini, dia suka “berantem” sama Departemen Eksternal Bang Edward Veldman
yang sangat menjungjung tinggi hal-hal idealis seperti pengabdian masyarakat
dan persoalan kebangsaan, walaupun ujung-ujungnya Bang Edo ikut moshing juga
pas ada acara music. Fotonya bisa dilihat di note Tribute to Kang Uun, ada
sesosok manusia dengan muka nyolot menggigit bibit di depan panggung wkwkwk..
Selain itu
sejalan dengan bermusikalitas nya ini, dia sangat mengagumi om Adrie Subono Java Musikindo,
sosok itu pernah menginspirasi Kang Wahyu untuk jadi promotor seperti beliau.
Saking ngefansnya ada tuh fotonya bersama om Adrie Subono ha ha. Yah minimal
dimulai dari promotor OT (organ tunggal) wkwkwk..
Hobby lainnya
ada lah dia seneng membaca buku-buku novel, seperti halnya Nanda kan ya hehe.
Buku-bukunya araraneh, mulai dari buku-buku Sigmund Freud, Salman Rusdi, Eric Fromm the art of loving dsb.. Terkadang buku-buku
yang dia baca suka terbawa dalam obrolan kita saat kita berdiskusi terutama
tentang cinta. Pasti dia mengeluarkan aksioma, hipotesa, dalil-dalil dari buku Eric Fromm ha ha. Dulu dia sangat klop
banget dengan kang Sahrial Agung Nugroho yang
kemarin baru nikah.. sama-sama suka baca buku-buku aneh dan novel.
Karena kesukaan
membaca buku, kemudian dia membuat tulisan-tulisan seperti yang ada dalam
notenya, Nanda bisa menilai sendiri mengenai kemampuan Kang Wahyu dalam menuangkan
ide dalam sebuah tulisan. Terkadang dia juga suka melukis sketsa foto, saya
pernah dibuatkan dan hasilnya bagus mirip..he he.
Memang dia otak
kanannya berkembang juga, selain otak kirinya yang relative standar gkgkgk gak
deng. He is smart too..
Personality
Low profile, down
to the earth aihhhh bahasana. Sesosok pria yang sederhana dan bersahaja
huekkks. Pembawaannya kalem, tenang, walopun di batinnya saya tahu bergejolak
dengan segala permasalahannya, khususnya menemukan tulang rusuknya ha ha.
Pribadi menyenangkan, apakah Nanda sudah bisa merasakannya he he. Dia orangnya gak gampang marah, tidak seperti saya yang cukup meledak-ledak.. Sosok yang bertanggung jawab, saat ayahnya wafat, Kang Wahyu lah yang mengurus semuanya.
Percintaan
Selama kita
kuliah, yang saya tau dia Cuma berpacaran 1 kali dengan mantannya yang lalu,
yang telah menjalin hubungan cukup lama, empat tahunan (anak Meteorology dan Geofisika
ITB). Karena sesuatu hal dan lainnya kemudian mereka berpisah dan ini cukup
membekas di hati Kang Wahyu, sampai sekitar setahunan loh masa idahnya. Kang
Wahyu baru dengan ikhlas melepaskanya he he.
Bisa dilihat
note Kang Wahyu, ato blognya tentang kisah percintaannya yang cukup tragic
kingdom, berdarah-darah, nyeuri-nyeuri.. Dulu sih ngejernya anak Teknik
Industri, teknik lingkungan, Teknik planologi dengan ciri khas rambut cewe yang
dia suka model POLEM yah klo gak salah sih ada model itu.. ha ha. Tapi sayang
kandas karena cewenya suka ama yang lain ha ha. Kan kalo saya dulu ngeceng teh
akhwat-akhwat salman ha ha, dan gak dapet, karena mereka tentu saja gak mau
pacaran, lagian saya dulu setelannya kacau punk rock abis, mana rambut
gondrong, so kata akhwat teh bilang Astagfirullah….haram haram..ha ha.
Persahabatan
Semasa kuliah
kita sering menghabiskan waktu bersama, dengan segala problematika kehidupan
kampus, pokonya mirip banget seperti cerita dalam film Jomblo, da emang cerita
itu menggambarkan kehidupan anak sipil ITB. Tapi gak semuanya tentunya, ada
yang cocok dan gak. Kita sering jalan bareng entah kemana yang ujung-ujungnya
diskusi tentang percintaan *Curcol wkwkwk. Dengan penyelesain yang tidak pernah
selesai dan kita selalu bilang dengan PeDenya..
“Kita tuh
ganteng yah, tapi kok gak dapet-dapet cewe? lah yang biasa-biasa aja bisa pacaran,
lah kita tiap malam minggu ngumpul di himpunan nonton acara dunia lain..” ck ck
ha ha benar-benar kehidupan tragis tanpa cinta ha ha ha..
Penutup
Mungkin segitu
saja dulu, saya tidak melebih-lebihkan dan emang itu apa adanya cerita kita
disaat masih ngumpul bareng.
Wassalam
Kang UJ