The power of now, adalah
sebuah konsep yang diulas dalam buku Eckhart Tolle berjudul sama: the Power of
Now. Alkisah si Tolle pernah menghadapi cobaan berat dalam hidupnya, depresi, tidak
bisa menemukan kebahagiaan dan pernah punya hasrat ingin bunuh diri, sampai
akhirnya dia menekuni zen dan merumuskan konsep the power of now seperti yang
tertuang dalam dalam bukunya.
Sederhananya, konsep ini adalah
mengangap bahwa waktu selain yang saat ini sedang dijalani tidak benar-benar
ada, masa lalu dan masa depan hanya ada dalam pikiran kita. Kehidupan yang
benar-benar nyata adalah kehidupan yang terjadi pada waktu ini, detik yang sedang kita
jalani, sehingga hal-hal yang selain itu tidaklah esensial. Dengan begitu,
seseorang tidak akan dibayangi oleh masa lalunya yang buruk, seseorang juga
tidak akan takut menghadapi masa depan yang tak menentu, hanya ada masa
sekarang, yang harus kita hidupi, kita nikmati.
Bagaimana mengaplikasikan konsep
teoritis ini dalam kehidupan? entahlah, sudah ada buku practising the power of now
yang menjelaskan berbagai metode penerapannya di antara tumpukan buku ku, tetapi
belum pernah ku baca.
Namun demikian, aku mengalami
sendiri perasaan ini pada suatu hari, saat sedang bersama seseorang.
Katakanlah seseorang itu adalah
orang yang ku cintai dengan sepenuh hati, lalu aku menyadari bahwa seseorang
itu akan segera pergi dari sisiku. Pada saat itu, apa yang akan aku lakukan
bersamanya? Memohonnya untuk tetap tinggal? Sudah tidak bisa.
Saat itulah aku menyadari,
bahwa satu-satunya yang bisa kulakukan adalah menikmati setiap detik yang hadir
ketika bersamanya. Setiap detik itu berlalu begitu saja dengan tanpa terasa,
setiap detik itu begitu berharga, setiap detik itu tak akan ku hitung, tetapi
akan aku nikmati. Setiap detik itu tak dapat balik, tak akan
tergantikan. Jika aku berkuasa untuk menaiki pesawat yang dapat dipacu
mendekati kecepatan cahaya agar waktu berjalan dengan lebih lambat, seperti penjelasan relativitas Einstein, tentu itu
akan dilakukan juga. Supaya detik yang berharga bersamanya ini tidak segera
berakhir.
Itulah yang kurasakan saat
bersamanya. The power of now, kekuatan yang muncul dari masa sekarang. Bahwa selain
saat ini, tempat yang sedang didiami ini, selain keberadaannya, tidak ada lagi
yang esensial. Sehingga bersamanya aku melakukan apapun yang terbaik yang,
dengan kapasitasku yang terbatas, bisa kulakukan.
Saat bersamanya ini, aku tak
memikirkan pekerjaan, aku tak memikirkan bahan bacaan, aku tak memikirkan
hendak makan atau minum apa, aku tak memikirkan hendak naik apa pulang nanti,
hanya ada dia, hanya ada detik yang berderik. Hanya ada wajahnya yang ingin
kutatap dan suaranya yang ingin ku dengar. Hanya ada tangannya yang ingin ku
genggam. Hanya itu semua yang bisa aku nikmati, yang masih ingin kunikmati sebelum
dia pergi. Hanya itu yang memberikanku bahagia.
Dia yang telah berhasil membuatku
merasa tak ada waktu yang lain yang kebih berharga selain saat sekarang ini,
saat berada di dekatnya. Dia yang telah berhasil membuatku merasa tak ada
sesuatu yang lebih penting selain berada di sisinya, selagi bisa. Sebelum sebuah
taksi menjemputnya, sebelum sebuah pesawat menerbangkannya, sebelum serangkaian
kereta membawanya, sebelum sesuatu apapun mengambilnya.. Saat dia pergi itu, aku hanya bisa berdiri, menatapnya, ingin
memanggilnya namun tak bisa mengeluarkan suara, hanya bisa terpaku tertunduk menatap
tanah, karena tak tau entah kapan akan bertemu dengannya lagi.
Setelah dia pergi, masa sekarang
ku tidak lagi bisa dinikmati, aku selalu mencari bayangan wajahnya diantara
serpihan kenangan masa lampau, aku resah mencari dan menunggu tempat dan waktu dimana
bisa bertemu dengannya lagi di masa depan. Jika masa depan bersamanya tidak ada
lagi, maka beginilah hidupku, harus menerima nasib menjadi seseorang yang terjebak
pada kenangan masa lampau.
Konsep the power of now oleh
Eckhart Tolle adalah konsep yang sejatinya berusaha memberikan pencerahan spiritual
pada diri seseorang, agar bisa meraih kebahagiaan. Pada diriku, konsep ini jadi
menyimpang, yang terjadi atau tak terjadi tergantung keberadaan dirinya, dialah
kekuatan yang memaksaku menikmati masa sekarang, yang membuatku berusaha
melakukan apapun yang terbaik selama bersamanya, dialah the power of now ku..
Macam petir
ReplyDeleteberdasarkan informasi yang cukup dapat dipercaya, macam petir itu terjemahnya: mengagetkan, mencengangkan dan menggelegar? :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHarga berapaan
ReplyDeletebuku ny dijual ga bro?.ane beli deh..susah bgt cari buku itu skrg.
ReplyDelete