Belum sempat menulis blog lagi, jadi posting tulisan perpisahan buat group PPI Leeds seperti berikut ini..
Hai temans,
Sekedar ingin menyampaikan pengumuman tidak penting bahwa gw sudah sampai di Indonesia tercintah.
Sudah setahun lebih berlalu sejak pertama kali menjejakkan kaki di Leeds. Sungguh, jika Einstein mengemukakan teori relativitas bahwa waktu dan ruang hasil pergerakan sangat tergantung pada keberadaan pengamatnya (Sumber: Marthen Kanginan, 2001), mungkin berlaku juga buat kita bahwa waktu seringkali memuai ketika berada di kelas yang membosankan dan bisa tiba-tiba pula menyusut saat bercanda-tawa dengan teman semuanya. Bagi gw, setahun di Leeds terasa bagai sekejap saja.
Selama berada di Leeds, karena gw adalah seorang muslim, terasa ada jarak antra gw dengan kehidupan sosial mahasiswa internasional, jarak itu seringnya tergantung dari kadar alkohol di dalam gelas. Sehingga teman-teman PPI mengambil peranan penting bagi kehidupan sosial gw selama di Leeds.
Satu persatu dari kita datang, satu persatu juga yang akan pulang. Selama rentang masa setahun ini perkenalan, pengetahuan dan bermacam pengalaman baru hadir diantara kita.
Terimakasih gw ucapkan buat pengurus PPI Leeds. Cukup banyak acara yang telah diadakan pengurus PPI mulai dari silaturahmi, rapat-rapat, diskusi hangat, pertandingan olahraga, jalan-jalan dsb. Meskipun sebenarnya gw mengharapkan lebih banyak lagi acara yang bisa diadakan, jerih payah para pengurus patut diapresiasi.
Terimakasih juga gw ucapkan buat teman-teman semua atas acara-acara yang teman-teman adakan, ada acara ulang tahun, nonton bareng, foto bersama, cela dan canda, ada juga perang salju insidental.
Ada kebahagiaan yang kita bagi bersama, seperti bahagia ketika mendapati butiran-butiran salju jatuh dari udara pada musim dingin yang lalu, maka gw lemparkan sebagian salju itu kepada teman sekalian yang membutuhkan, semakin banyak salju yang muka teman sekalian terima mungkin mengindikasikan semakin banyak rasa sayang dan bahagia yang gw berikan. Mungkin benar bahwa kebahagiaan akan lebih terasa berarti jika kita bisa berbagi.
Ada juga masanya ketika adalah beban yang harus kita bagi bersama, karena terkadang tantangan yang kita dapat melebihi kemampuan yang kita miliki. Asumsinya kesulitan individual akan menjadi lebih ringan jika ditransformasikan menjadi beban komunal. Maka terimakasih banyak gw ucapkan terutama kepada rekan-rekan ITS atas diskusi-diskusi hangat seputar transport planning and policy, transport engineering, traffic management, road geometry and infrastructure, serta stated preference berikut continues interval dalam random taste of heterogeneity pada discrete choice modeling. Tanpa semua diskusi itu, beban kuliah di Leeds akan terasa lebih berat.
Bermacam peristiwa mengganti satu bagian gelap di ruang memori menjadi warna-warni, beberapa akan segera mengabur terdistorsi oleh bagian lain dari kenangan, mimpi dan angan, namun sebagian lain yang esensial akan melekat dan mengendap hingga tak berhingga lamanya.
Setelah meninggalkan Leeds, mau tak mau ada bagian dari perasaan gw yang tertinggal di sana, sehingga berharap suatu saat akan punya kesempatan untuk datang dan mengambilnya kembali.
Semoga nanti kita bisa bertemu lagi untuk sekedar berbagi cerita nostalgia atau merangkai cerita baru. Semoga pengetahuan dan pengalaman yang kita peroleh selama ini dapat membawa manfaat untuk kehidupan kita di masa yang akan datang dan kehidupan indonesia kita tercintah.
Jika ada sumur di landang, boleh kita menumpang mandi, jika ada umur panjang, boleh kita menumpang mandi.. (lagi).
Salam
Tama
(Catatan di Soekarno-Hatta International Airport, sambil menunggu pesawat ke Jambi yang katanya delay sejam lebih, yang delay nya masih di delay lagi.. :p )
Sekedar ingin menyampaikan pengumuman tidak penting bahwa gw sudah sampai di Indonesia tercintah.
Sudah setahun lebih berlalu sejak pertama kali menjejakkan kaki di Leeds. Sungguh, jika Einstein mengemukakan teori relativitas bahwa waktu dan ruang hasil pergerakan sangat tergantung pada keberadaan pengamatnya (Sumber: Marthen Kanginan, 2001), mungkin berlaku juga buat kita bahwa waktu seringkali memuai ketika berada di kelas yang membosankan dan bisa tiba-tiba pula menyusut saat bercanda-tawa dengan teman semuanya. Bagi gw, setahun di Leeds terasa bagai sekejap saja.
Selama berada di Leeds, karena gw adalah seorang muslim, terasa ada jarak antra gw dengan kehidupan sosial mahasiswa internasional, jarak itu seringnya tergantung dari kadar alkohol di dalam gelas. Sehingga teman-teman PPI mengambil peranan penting bagi kehidupan sosial gw selama di Leeds.
Satu persatu dari kita datang, satu persatu juga yang akan pulang. Selama rentang masa setahun ini perkenalan, pengetahuan dan bermacam pengalaman baru hadir diantara kita.
Terimakasih gw ucapkan buat pengurus PPI Leeds. Cukup banyak acara yang telah diadakan pengurus PPI mulai dari silaturahmi, rapat-rapat, diskusi hangat, pertandingan olahraga, jalan-jalan dsb. Meskipun sebenarnya gw mengharapkan lebih banyak lagi acara yang bisa diadakan, jerih payah para pengurus patut diapresiasi.
Terimakasih juga gw ucapkan buat teman-teman semua atas acara-acara yang teman-teman adakan, ada acara ulang tahun, nonton bareng, foto bersama, cela dan canda, ada juga perang salju insidental.
Ada kebahagiaan yang kita bagi bersama, seperti bahagia ketika mendapati butiran-butiran salju jatuh dari udara pada musim dingin yang lalu, maka gw lemparkan sebagian salju itu kepada teman sekalian yang membutuhkan, semakin banyak salju yang muka teman sekalian terima mungkin mengindikasikan semakin banyak rasa sayang dan bahagia yang gw berikan. Mungkin benar bahwa kebahagiaan akan lebih terasa berarti jika kita bisa berbagi.
Ada juga masanya ketika adalah beban yang harus kita bagi bersama, karena terkadang tantangan yang kita dapat melebihi kemampuan yang kita miliki. Asumsinya kesulitan individual akan menjadi lebih ringan jika ditransformasikan menjadi beban komunal. Maka terimakasih banyak gw ucapkan terutama kepada rekan-rekan ITS atas diskusi-diskusi hangat seputar transport planning and policy, transport engineering, traffic management, road geometry and infrastructure, serta stated preference berikut continues interval dalam random taste of heterogeneity pada discrete choice modeling. Tanpa semua diskusi itu, beban kuliah di Leeds akan terasa lebih berat.
Bermacam peristiwa mengganti satu bagian gelap di ruang memori menjadi warna-warni, beberapa akan segera mengabur terdistorsi oleh bagian lain dari kenangan, mimpi dan angan, namun sebagian lain yang esensial akan melekat dan mengendap hingga tak berhingga lamanya.
Setelah meninggalkan Leeds, mau tak mau ada bagian dari perasaan gw yang tertinggal di sana, sehingga berharap suatu saat akan punya kesempatan untuk datang dan mengambilnya kembali.
Semoga nanti kita bisa bertemu lagi untuk sekedar berbagi cerita nostalgia atau merangkai cerita baru. Semoga pengetahuan dan pengalaman yang kita peroleh selama ini dapat membawa manfaat untuk kehidupan kita di masa yang akan datang dan kehidupan indonesia kita tercintah.
Jika ada sumur di landang, boleh kita menumpang mandi, jika ada umur panjang, boleh kita menumpang mandi.. (lagi).
Salam
Tama
(Catatan di Soekarno-Hatta International Airport, sambil menunggu pesawat ke Jambi yang katanya delay sejam lebih, yang delay nya masih di delay lagi.. :p )