Tuesday, September 27, 2005

Oh dunia


Kembali kupertanyakan kehidupan. Kenapa harus ada hari-hari ini yang seakan mati. Tak ada yang dapat memuaskan indra. Kureguk, dan semakin haus jiwaku rasakan. Tak ada tempat dimana kapal yang hendak karam akan berlabuh. Apakah arti semua ini?

Aku bertanya pada langit malam, Berteriak pada bintang, mengadu pada bulan yang bersembunyi di balik awan. Tak ada jawaban. Aku berbicara pada lorong-lorong sunyi dan sepi yang mencekam, dan kembali kudapati, hanya sebatang rempah berisi nikotin yang bisa berkata-kata padaku, meski hanya satu kata yang berulang. Dan tetap tak bisa menjawab semua tanya. Segala yang ada adalah dusta, tak adakah yang akan bisa menyuarakan kebenaran?

Lalu aku tetap sendiri, tertunduk, terdiam, mengamati dunia. Tak bisa lagi berkata-kata. Oh inikah dunia yang selama ini aku bersimpuh kepadanya? Tak hendak aku mencela, memaki, mengutuki, atau menyesalinya. Tak ingin aku bersuara lantang menyuarakan kegoblokan manusia, karena tetap, aku adalah mereka. Ketika aku berada pada keteraturan, aku menderita. Atau kalaupun semua berisi kesemrawutan, aku tetap tersiksa oleh sesak di dada. Kapankah pintu persepsi akan terbuka? Kapan aku bisa terbebas dari semua materi? Tak adakah kebenaran absolut pada perilaku manusia? Menyelimutiku, melingkupi semua kehidupan. Tak adakah yang bisa mendeskripsikan semua tanda tanya ini, hingga kudapat semua jawaban. Apa arti kehidupan?

Mungkin aku harus segera menghadap pada Nya, mempertanyakan ini semua..........

No comments:

Post a Comment