Tak pernah sebelumnya membayangkan akan menjadi wakil wisudawan yang memberi kata sambutan dan mendapat penghargaan sebagai wisudawan terbaik program pascasarjana fakultas teknik, sekaligus juga mewakili menerima ijazah dari rektor. Berikut ini konsep valedictory tersebut, meskipun pada akhirnya yang dibicarakan berbeda dengan yang di konsep..
Assalamualaikum wr wb.
Yang terhormat Ketua Program Pasca Sarjana
UGM
Yang terhormat Dekan Fakultas Teknik UGM
Yang saya hormati Bapak/Ibu pengelola
program studi
Serta rekan-rekan wisudawan yang berbahagia
Sebelumnya saya ingin
mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan
sambutan pada wisuda fakultas teknik ini. Saya yakin bahwa saya bukan mahasiswa
yang paling pintar atau paling berprestasi di sini, namun keberuntungan, berkah
Allah SWT sedang memberikan saya ujian untuk senantiasa bersyukur atas karunia
yang saya peroleh ini.
Sedikit memperkenalkan
diri, saya berasal dari Provinsi Jambi, lulus dari ITB tahun 2006, sudah
bekerja selama empat tahun, hingga akhirnya mendaftar di UGM, menjalani
perkuliahan dari tahun 2010 hingga akhirnya selesai sehingga kita bisa
berkumpul bersama di ruangan ini, pada hari ini.
Bapak ibu dan
rekan-rekan wisudawan,
Hari ini hari luar
biasa. Hari ini hari milik kita, hari ini kita dilepas dari fakultas teknik
tempat kita selama satu dua tahun terakhir menimba ilmu. Untuk memasuki babak
selanjutnya dari kehidupan kita. Tak akan ada hari ini tanpa kebaikan, tanpa bantuan,
tanpa dukungan, tanpa dorongan dari Bapak Ibu sekalian.
Oleh karena itu, saya mewakili
teman-teman dan sebagai pribadi, ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak fakultas
teknik serta Program studi MSTT yang telah menerima kami menjadi bagian dari
keluarga besarnya, jadi bagian dari salah satu Universitas terbaik di Indonesia.
Terimakasih kepada
program beasiswa unggulan Diknas yang telah memberi saya beasiswa sehingga saya
bisa memfokuskan usaha saya untuk meraih hasil maksimal.
Terimakasih kepada
kerjasama Diknas dan Departemen Perhubungan yang memberi kesempatan beasiswa double
degree di University of Leeds, UK selama setahun sehingga saya bisa menimba
ilmu dan pengalaman dari sana.
Terimakasih kepada Bapak
Ibu dosen yang telah memberikan kami kebaikan, kebajikan, ilmu pengetahuan dan
pengalaman untuk membekali kami nanti kembali ke dunia kerja.
Terimakasih kepada
teman-teman wisudawan wisudawati dari MSTT, yang sebagiannya masih jomblo, atas
kebersamaan, jalan-jalan dan diskusi-diskusi hangat selama kita menjalani
perkuliahan.
Bapak Ibu dan
rekan-rekan wisudawan.
Ada perbedaan yang saya
amati ketika menempuh pendidikan master di UGM ini dengan ketika menempuh
pendidikan S1. Jika dikaitkan dengan penerapan tridarma perguruan tinggi,
penelitian, pengajaran dan pengabdian masyarakat, saya merasa kegiatan master
ini lebih menekankan pada pengajaran dan penelitian yang mengarah ke
keprofesian, sementara bagian yang terakhir pengabdian masyarakat semakin
kurang signifikan atau seolah hanya sebagai pelengkap dari bagian yang lain.
Padahal kita adalah harapan bagi perubahan untuk kemajuan bangsa. Masa studi
kita ini bermanfaat untuk mendapatkan kesepahaman bersama tentang sebuah system
yang baik, lalu sama-sama mengaplikasikannya. Kedepannya kita harus menjadikan
ilmu yang kita miliki, mengembangkan kemampuan kita, agar bisa berguna bagi
masyarakat, bangsa dan Negara.
Ada bermacam
permasalahan yang menjadi tantangan bagi kita di dunia engineering dewasa ini,
seperti kemacetan di ibu kota, banjir, krisis energi dsb. Sementara itu, entah
kenapa kita para engineering sering dihubung-hubungkan dengan permasalahan
daripada solusi, ketika terjadi kemacetan ahli transportasi dianggap tak mampu
memberikan system transportasi umum yang memadai, ketika terjadi kebanjiran
ahli air dianggap gagal mengelola air, ketika terjadi kegagalan bangunan ahli
konstruksi gagal menghitung. Oleh karena itu saya ingin mengingatkan kepada
diri saya sendiri dan rekan-rekan wisudawan sekalian, bahwa fitrah kita sebagai
engineer, sebagai ahli rekayasa adalah untuk menjadi bagian dari solusi bukan
menjadi bagian dari masalah. Mari kita bersama-sama selalu menjadi bagian dari
solusi.
Setelah perjuangan yang
penuh suka duka onak dan duri, akhirnya kita telah menyelesaikan masa belajar
kita. Kita akan kembali ke dunia kerja, sebagian dari kita mungkin masih
mencari pekerjaan, sebagian dari kita akan pulang ke instansi masing-masing,
sebagian menjadi peneliti, sebagian menjadi pengajar, sebagian menjadi
perencana, sebagian menjadi pelaksana, sebagian sebagai pembuat kebijakan. Saya
hanya berharap bahwa ada prinsip-prinsip yang bisa kita jadikan pegangan
bersama, prinsip-prinsip idealisme, integritas, dan berbagai nilai lainnya.
Jika proses berputarnya
kehidupan kita disederhanakan dengan sistem filsafat dialektika Hegel, bahwa dinamisme selalu merupakan
pertentangan thesis dan antithesis yang melahirkan sintesis. Maka bolehlah
dikatakan bahwa kita telah merumuskan thesis kita selama belajar di fakultas
teknik UGM ini, kita akan segera bertemu dengan antithesis nya dari dunia
nyata. Pada saat merumuskan sintesis dengan mengakomodir pertentangan keduanya,
kita harus berharap bahwa prinsip-prinsip mengutamakan kepentingan umum menjadi
panduan utama bagi kita.
Bapak Ibu dan
rekan-rekan wisudawan,
Sulit rasanya bagi kita
untuk membalas jasa dosen-dosen pengajar dan staf yang selama ini telah
membantu kita. Berkaitan dengan ini ada sebuah film yang sangat menginspirasi
yang berjudul Pay it Forwards, seorang anak memberi ide bahwa suatu
kebaikan yang kita dapat tidak harus kita balas dengan memberi kebaikan yang
sama kepada orang yang sudah memberi kebaikan, tetapi kita balas dengan memberi
kebaikan kepada orang lain. Pada akhirnya dalam film itu, dari kebaikan yang
kecil berlipat ganda layaknya multi level marketing menjadi kebaikan bagi
seluruh penjuru kota. Dengan menerapkan konsep ini, kebaikan, kebajikan, ilmu
pengetahuan yang telah Bapak Ibu dosen berikan akan kami balas dengan
menyebarkannya kepada orang lain, sehingga ganjaran amalnya bisa berlipat ganda
kepada Bapak Ibu sekalian.
Rekan-rekan wisudawan
yang berbahagia,
Sejak saat ini, kita adalah
bagian dari keluarga besar UGM, kita akan tetap menjadi bagian dari UGM sebagai
alumni, sementara UGM akan selalu menjadi bagian dari diri kita, UGM ada di
pikiran saya, UGM ada di hati saya.
Kepada para wisudawan
dan wisudawati, saya mengucapkan selamat atas kelulusan dan prestasinya. Hari
ini hari luar biasa, hari ini hari milik kita, semoga hari-hari depan kebaikan
selalu bersama kita.
Apabila ada dari
perkataan saya ada yang kurang berkenan, mohon dimaafkan.
Wassalaamualaikum wr wb.