Untuk kehidupan yang bergulir, serta ciptaanNya yang mensyukuri maupun meratapi.
Dan dunia dengan warna warninya telah semakin mencurigakan, dalam kecurigaan kita berjuang, setidaknya sebagian manusia menyadari bahwa kehidupan memiliki makna, ada hakikat yang harus dijawab sebelum arah perjuangan ditetapkan. Pada ranah ini kita berusaha.
Takdir memberi kita atribut ini, tapi adakah yang tahu kemana lagi tangan nasib akan membawa kita. Saat tugas akhir ini dimulai, siapa yang mengira bahwa semua harus dijalani selama setahun?
Adalah ketentuan yang kemudian kami ketahui bagaimana berakhirnya.
Selalu, kita terus berjalan. Meski terkadang dalam lelah yang menyiksa raga, tapi semangat tak pernah pudar. Terus menjadi bara yang siap mengambil alih kemudi saat semua tak terasa benar. Semangat tak pernah pudar, berteman dengan jiwa yang tak pernah mati.
“Hidup yang tidak teruji bukanlah kehidupan yang berharga” Socrates
Selama berjalan kita tersadar, titik-titik pengetahuan menuntun manusia pada titik berikutnya, sebuah pertanyaan membawa manusia pada pertanyaan lain. Jadi, teruslah temui titik-titik tersebut dan teruslah bertanya, terutama pada diri sendiri.
Kadang pertanyaan tak meyajikan jawaban mutlak dan sebuah peryataan tak memiliki kebenaran universal. Saat itu tiba, kembalikan semua pada kitab kebenaran. Yang tak ada prasangka dan kepentingan manusia di dalamnya.
Kitab (Alqur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa”: (QS. Al-Baqarah, 2: 2)
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah, 2: 216)
Institut Teknologi Bandung, 2006
Dan dunia dengan warna warninya telah semakin mencurigakan, dalam kecurigaan kita berjuang, setidaknya sebagian manusia menyadari bahwa kehidupan memiliki makna, ada hakikat yang harus dijawab sebelum arah perjuangan ditetapkan. Pada ranah ini kita berusaha.
Takdir memberi kita atribut ini, tapi adakah yang tahu kemana lagi tangan nasib akan membawa kita. Saat tugas akhir ini dimulai, siapa yang mengira bahwa semua harus dijalani selama setahun?
Adalah ketentuan yang kemudian kami ketahui bagaimana berakhirnya.
Selalu, kita terus berjalan. Meski terkadang dalam lelah yang menyiksa raga, tapi semangat tak pernah pudar. Terus menjadi bara yang siap mengambil alih kemudi saat semua tak terasa benar. Semangat tak pernah pudar, berteman dengan jiwa yang tak pernah mati.
“Hidup yang tidak teruji bukanlah kehidupan yang berharga” Socrates
Selama berjalan kita tersadar, titik-titik pengetahuan menuntun manusia pada titik berikutnya, sebuah pertanyaan membawa manusia pada pertanyaan lain. Jadi, teruslah temui titik-titik tersebut dan teruslah bertanya, terutama pada diri sendiri.
Kadang pertanyaan tak meyajikan jawaban mutlak dan sebuah peryataan tak memiliki kebenaran universal. Saat itu tiba, kembalikan semua pada kitab kebenaran. Yang tak ada prasangka dan kepentingan manusia di dalamnya.
Kitab (Alqur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa”: (QS. Al-Baqarah, 2: 2)
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah, 2: 216)
Institut Teknologi Bandung, 2006